(Vibiznews – Commodity) Harga gandum berjangka di CBOT berakhir turun pada akhir pekan hari Jumat tertekan peningkatan pasokan dan penurunan permintaan.
Harga gandum berjangka kontrak bulan Mei 2024 berakhir turun 0,45% pada $5.2960 per bushel.
Harga gandum berjangka berada di jalur penurunan mingguan ketiga, di bawah tekanan dari pembeli Tiongkok yang membatalkan pengiriman lebih dari 500.000 ton gandum AS dan membatalkan serta menunda lebih dari satu juta ton gandum Australia di tengah rendahnya harga gandum di Laut Merah.
Sementar itu, ekspor gandum AS mengalami kesulitan di tengah melimpahnya pasokan global, termasuk dari perkiraan panen besar di eksportir utama Rusia.
Konsultan pertanian IKAR Rusia memperkirakan panen gandum negara itu pada tahun 2024/25 akan mencapai 93 juta ton, naik dari 91,6 juta ton pada tahun 2023/24, kantor berita Rusia Interfax melaporkan pada hari Kamis.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gandum masih akan dibayangi sentimen peningkatan pasokan dan pelemahan permintaan. Harga gandum selanjutnya pada awal pekan mendatang diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $5.25-$5.21. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $5.36-$5.42.