Survei Perbankan Triwulan I 2024 Penyaluran Kredit Tumbuh Positif

92
Survei Perbankan Triwulan I 2024 Penyaluran Kredit Tumbuh Positif
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Pertumbuhan kredit tumbuh positif di negara kita hal ini dapat dilihat dari hasil Survei Perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan I 2024 tumbuh positif. Meski tidak setinggi triwulan IV 2023 sesuai dengan pola historisnya.
Hal ini tecermin dari nilai SBT penyaluran kredit baru triwulan I 2024 sebesar 60,8%. Angka ini lebih rendah dari 96,1%, pada triwulan sebelumnya (Grafik 1).

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru pada seluruh jenis kredit terindikasi lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terlihat baik pada kredit modal kerja (SBT 68,2%), kredit investasi (SBT 21,9%), maupun kredit konsumsi (SBT 72,9%) (Grafik 2).

Sumber: Bank Indonesia

Berdasarkan jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit baru yang melambat juga terjadi pada seluruh jenis kredit (Grafik 3).

Sumber: Bank Indonesia

Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2024 terus tumbuh. Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.

Prakiraan Kondisi Triwulan II 2024

Prakiraan Kredit
Penyaluran Kredit baru pada triwulan II 2024 diprakirakan tetap tumbuh
Secara triwulanan (qtq), penyaluran kredit baru pada triwulan II 2024 diprakirakan tetap tumbuh meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru triwulan II 2024 yang sebesar 57,6%. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan SBT 60,8% pada triwulan sebelumnya (Grafik 1).

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan II 2024 masih sama dengan periode-periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja, diikuti kredit investasi dan kredit konsumsi

Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/ Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) masih menjadi prioritas utama, diikuti Kredit Multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada triwulan II 2024 terbesar pada sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, serta sektor Perantara Keuangan

Kebijakan Penyaluran Kredit

Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan II 2024 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan II 2024 yang bernilai positif sebesar 0,3% (Grafik 5)

Standar penyaluran kredit pada triwulan II 2024 diprakirakan sedikit lebih ketat pada seluruh jenis kredit kecuali KPR/KPA.
Mayoritas aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, khususnya suku bunga kredit dan agunan.
Sementara itu, jangka waktu kredit dan persyaratan administrasi diprakirakan lebih longgar.

Prakiraan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan II 2024 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sesuai dengan pola historisnya. Prakiraan peningkatan DPK tersebut terindikasi dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 79,1%, lebih tinggi dibandingkan 16,1% pada triwulan sebelumnya (Grafik 9)

Peningkatan pertumbuhan DPK diprakirakan terjadi pada jenis instrumen tabungan dan deposito dengan SBT masing-masing sebesar 80,4% dan 78,4%. Di sisi lain, giro diprakirakan melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang terindikasi dari SBT 13,3% (Grafik 10).

Prakiraan Tahun 2024

Prakiraan Kredit

Responden memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2024 terus tumbuh. Meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada tahun 2023 dan 2022 yang masing-masing sebesar 10,4% (yoy) dan sebesar 11,4% (yoy)

Prakiraan DPK

Pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2024 diprakirakan masih tinggi. Hal ini tecermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2024 yang tercatat positif sebesar 79,1%, tidak setinggi SBT 93,7% pada tahun sebelumnya

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa penyaluran kredit tetap tumbuh meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Analis optimis pada tahun 2024 pertumbuhan kredit masih terus berlanjut

Jika dilihat dari sisi penawaran, tingginya pertumbuhan kredit ditopang terjaganya appetite perbankan. Yang didukung oleh permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai.
Berdasarkan data BI, ketersediaan likuiditas perbankan tecermin pada tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18% yang didukung oleh KLM Bank Indonesia.
Untuk mencapai target pertumbuhan kredit 2024 di tengah pertumbuhan DPK Maret 2024 sebesar 7,44% (yoy), perbankan mengoptimalkan pendanaan kredit. Melalui strategi pengelolaan aset dengan memperhatikan aspek safety, liquidity dan profitability.

Sementara dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diprakirakan terus meningkat pasca Pemilu. Serta kinerja rumah tangga yang terjaga.
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan akan terus meningkat dan berada pada kisaran 10-12%.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting