Survei Permintaan dan Pembiayaan Perbankan Maret 2024, Kebutuhan Pembiayaan dan Penyaluran Kredit Baru Terindikasi Meningkat

250
Survei Permintaan dan Pembiayaan Perbankan Maret 2024, Kebutuhan Pembiayaan dan Penyaluran Kredit Baru Terindikasi Meningkat
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2024 terindikasi meningkat. Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 25,3%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan SBT 11,1% pada Februari 2024.

Peningkatan kebutuhan pembiayaan tersebut didorong oleh kebutuhan Lapangan Usaha (LU) Perdagangan, Industri Pengolahan, serta Konstruksi. (Grafik1).
Kebutuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional dan membayar kewajiban yang jatuh tempo (Grafik 2).

Sumber : Bank Indonesia

Sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri (70,9%), diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (11,0%) dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri (9,4%). Porsi ketiga sumber pembiayaan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Alasan pemilihan sumber pembiayaan terutama masih dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana (77,2%) serta optimalisasi fasilitas existing (15,0%).

Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada 3 Bulan Yang Akan Datang

Kebutuhan pembiayaan korporasi tiga bulan yang akan datang (Juni 2024) diprakirakan meningkat dengan SBT 36,8%. Sedikit lebih tinggi dibandingkan periode Mei 2024 (SBT 36,2%).

Responden menyampaikan pemenuhan kebutuhan dana 3 bulan mendatang mayoritas masih dipenuhi oleh dana sendiri (75,8%). Lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya (79,1%).

Sumber pembiayaan berikutnya adalah pinjaman/utang dari perusahaan induk dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dengan porsi masing-masing 16,3%. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 15,0% dan 13,7%.

Sementara itu, pengajuan kredit baru ke perbankan dalam negeri (9,2%) lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.


Kebutuhan Pembiayaan Rumah Tangga Maret 2024

Pada Maret 2024, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga, melalui utang/kredit terpantau tetap tumbuh. Hal ini terindikasi dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Maret 2024 sebesar 10,9% dari total responden. Meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya yang sebesar 12,5%.

Sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga Marert 2024 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 41,2%. Angka ini meningkat dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 39,8%.

Sementara itu alternatif sumber pembiayaan lainnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga antara lain leasing dan koperasi, dengan pangsa masing-masing sebesar 21,5% dan 14,2%.

Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan pada Maret 2024 adalah Kredit Multi Guna (KMG) dengan pangsa sebesar 35,0%. Meski pangsanya menurun dibandingkan periode sebelumnya (37,7%).

Jenis pembiayaan lainnya yang diajukan responden adalah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) (24,5%), kredit peralatan rumah tangga (12,1%), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (10,3%), dan kartu kredit (8,2%).

Penyaluran Kredit Baru Maret 2024

Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Maret 2024 terindikasi meningkat dibandingkan Februari 2024. Hasil survey kepada perbankan menunjukkan bahwa SBT penyaluran kredit baru pada Maret 2024 sebesar 80,9%. Meningkat cukup tinggi dibandingkan SBT pada bulan sebelumnya sebesar 54,1%.

Berdasarkan kategori bank, peningkatan penyaluran kredit baru pada Maret 2024 terjadi pada seluruh kategori bank. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Maret 2024 terindikasi meningkat pada hampir semua jenis kredit. Sementara itu Kredit Konsumsi Lainnya tetap tumbuh meski melambat.

Faktor utama yang memengaruhi peningkatan penyaluran kredit baru Maret 2024 antara lain permintaan pembiayaan nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

Penyaluran kredit baru pada April 2024 diprakirakan tumbuh positif, meski relatif melambat, terindikasi dari nilai SBT penyaluran kredit baru April 2024 sebesar 77,9%. Perlambatan penyaluran kredit baru pada April 2024 diperkirakan terjadi pada kategori bank umum serta hampir pada seluruh jenis kredit. Kecuali Kredit Konsumsi Lainnya.

Penyaluran Kredit Baru pada Triwulan I 2024
Untuk keseluruhan periode triwulan I 2024, penyaluran kredit baru pada triwulan I 2024 diprakirakan tetap tumbuh. Meski melambat dibandingkan triwulan IV 2023 sesuai pola historisnya.

Hal itu terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru Triwulan I hasil survei Maret 2024 yang bernilai positif (59,5%). Lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 94,0%.
Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru terjadi pada seluruh kategori bank. (Grafik 21)
Sejalan dengan hal tersebut, penyaluran kredit baru pada seluruh jenis kredit diperkirakan tumbuh meski melambat.(Grafik 22)

Sumber: Bank Indonesia

Analis Vibiz Research menilai penyaluran kredit baru pada triwulan I 2024 tetap tumbuh positif meski melambat dibandingkan Desember 2023.

Untuk kredit korporasi 3 bulan yang akan datang diprakirakan meningkat sesuai dengan prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan Indonesia yang stabil. Penyaluran kredit tetap tumbuh positif terlihat juga dari realisasi penyaluran kredit bulan Maret 2024 yang cukup tinggi 80,9% meningkat 26,8% dibandingkan 54,1% pada bulan sebelumnya.

Ditambah kondisi keamanan dan stabilitas politik yang stabil pasca pengumuman MK dan KPU atas presiden dan wakil presiden terpilih.

Tingginya pertumbuhan kredit ke depan juga ditopang terjaganya appetite perbankan yang didukung oleh permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai.

Ketersediaan likuiditas perbankan tecermin pada tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18%. Yang didukung oleh Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting