Harga Gula Senin Berakhir Melonjak Terpicu Cuaca Kering di Brazil dan Panas Tinggi di Thailand

173
gula

(Vibiznews – Commodity) Harga gula berjangka di bursa komoditi berjangka New York pada hari Senin berakhir menguat tajam mencapai level tertinggi dalam 2 minggu terpicu cuaca kering di Brazil dan cuaca panas tinggi di Thailand mengurangi produksi tanaman.

Harga gula berjangka kontrak bulan Juli berakhir melonjak 3,61% pada 19,78 sen per pon.

Kondisi kekeringan yang berlebihan di Brazil akan dapat mengurangi produksi gula Brazil sehingga meningkatkan harga.

Somar Meteorologia melaporkan pada hari Senin bahwa curah hujan hanya sedikit pada minggu lalu di wilayah Tengah-Selatan Brazil, wilayah penghasil gula utama di negara tersebut.

Selain itu, suhu panas yang tinggi di Thailand yang dapat merusak tanaman tebu di negara tersebut juga meningkatkan harga gula. Pada hari Senin, Departemen Meteorologi Thailand mengatakan bahwa lebih dari tiga lusin dari 77 provinsi di Thailand telah mencatat suhu tertinggi pada bulan ini, dengan suhu tertinggi baru yang memecahkan rekor suhu tertinggi sejak tahun 1958.

Penguatan mata uang Real Brazil juga merupakan sentimen bullish bagi harga gula. Pada hari Senin, nilai Real Brazil menguat ke level tertinggi dalam 2 minggu terhadap dolar, menghambat penjualan ekspor dari produsen gula Brasil.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati kondisi cuaca, yang jika masih terjadi cuaca kering di Brazil dan panas di Thailand, akan menguatkan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 20,04-20,30. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 19,30-18,82.