Data Ekonomi Lemah, Fed Hawkish; Akankah Terjadi Penurunan Suku Bunga AS? – Market Mover 20 June 2024

358

(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pada pekan ini akan mencermati data ekonomi dan pernyataan para pejabat The Fed.

Penjualan ritel AS lebih lemah dari perkiraan pada bulan Mei karena konsumen terus menghadapi tingkat inflasi yang lebih tinggi. Penjualan ritel naik hanya 0,1% pada bulan Mei, namun di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 0,2%, demikian menurut laporan Departemen Perdagangan AS pada hari Selasa.

Komentar The Fed pada hari Selasa sebagian besar bersifat hawkish karena para pengambil kebijakan mengatakan mereka lebih suka menunggu sebelum menurunkan suku bunga.

Presiden Fed New York Williams mengatakan perekonomian AS “bergerak ke arah yang benar” namun memerlukan lebih banyak data sebelum The Fed dapat menurunkan suku bunga.

Gubernur Fed Kugler mengatakan kemungkinan akan tepat untuk memulai kebijakan pelonggaran pada akhir tahun ini.

Presiden Fed St. Louis Musalem mengatakan penurunan suku bunga AS mungkin tertunda untuk beberapa waktu, dan kemungkinan akan memakan waktu kuartalan.

Presiden Fed Dallas Logan mengatakan Fed perlu melihat data selama beberapa bulan untuk benar-benar yakin dengan perkiraan bahwa inflasi akan mencapai 2%.
Presiden Fed Boston Collins menyatakan masih terlalu dini untuk menentukan apakah inflasi akan kembali ke target 2% secara jangka Panjang.

Presiden Bank Sentral Richmond, Barkin, mengatakan angka inflasi AS baru-baru ini sangat menggembirakan, namun ingin melihat kemajuan berkelanjutan menuju target 2% Bank Sentral AS.

Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga -25bp sebesar 10% pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Juli dan 65% pada pertemuan berikutnya pada 17-18 September.

Bagaimanakah pengaruh data ekonomi dan pernyataan pejabat Fed bagi pasar perdagangan investasi global?

Dari pasar Forex, Dolar AS bergerak stabil, dengan sempat tertekan data penjualan ritel AS bulan Mei yang lebih lemah dari perkiraan, namun penurunan dibatasi oleh komentar hawkish para pejabat Fed yang menyatakan penurunan suku bunga perlu waktu dan perlu untuk terus memperhatikan data untuk memperoleh keyakinan inflasi benar-benar menuju target The Fed.

Jika sinyal hawkish para pejabat Fed terus menguat, akan memicu sentimen The Fed akan memperlambat penurunan suku bunga, dan akan dapat menguatkan dolar AS.

Dari pasar Index, bursa Wall Street naik tipis dengan S&P 500 naik ke level tertinggi baru sepanjang masa terdorong penguatan saham pembuat chip. Namun kenaikan dibatasi komentar hawkish para pejabat Fed. Sedangkan bursa Asia berakhir naik mengikuti penguatan Wall Street, dan bursa Eropa bergerak lemah dengan pasar saham Inggris turun setelah data inflasi Inggris sesuai ekspektasi.

Jika pernyataan para pejabat The Fed memberikan sinyal hawkish bagi suku bunga terus memberikan kekhawatiran perlambatan penurunan suku bunga, dan akan dapat menekan bursa saham global.

Dari pasar Komoditas, harga emas melemah seiring pernyataan hawkish pejabat The Fed yang dapat memperlambat penurunan suku bunga. Sedangkan harga minyak bergerak turun setelah rilis API menunjukkan peningkatan pasokan minyak mentah.

Jika pernyataan hawkish para pejabat Fed terus menguat, akan dapat menguatkan dolar AS dan menekan harga emas dan minyak.