Harga Minyak Selasa Turun Terpicu Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Tiongkok

225
harga minyak mentah

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun pada hari Selasa terpicu kekhawatiran perlambatan ekonomi Tiongkok yang dapat menghambat permintaan, namun kerugian dibatasi prospek penurunan suku bunga Federal Reserve AS pada bulan September ini.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir turun $1,15, atau 1,40%, menjadi $80,76.

Harga minyak mentah berjangka Brent ditutup turun 1,15%, menjadi $83,87 per barel.

Ekonomi Tiongkok tumbuh 4,7% pada April-Juni, laju paling lambat sejak kuartal pertama tahun 2023 dan meleset dari perkiraan 5,1% dalam jajak pendapat Reuters. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,3%, karena terhambat oleh penurunan properti yang berkepanjangan dan ketidakamanan lapangan kerja.

Ketua Fed Jerome Powell menyatakan pada hari Senin bahwa tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini “menambah keyakinan” bahwa laju kenaikan harga kembali ke target bank sentral dengan cara yang berkelanjutan, yang memunculkan indikasi bahwa penurunan suku bunga bisa terjadi bulan September ini.

Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya pinjaman, sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan bergerak lemah dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi. Namun jika malam nanti data pasokan minyak mentah mingguan AS yang dirilis EIA terealisir turun, akan menguatkan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $80,01-$79,26. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $81,72-$82,68.