(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir turun pada hari Selasa tertekan penguatan dolar dan imbal hasil Treasury AS. Namun penurunan emas dibatasi ekspektasi pemangkasan suku bunga AS pada bulan September dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Harga emas spot ditutup turun 0,86% menjadi $2.389,13 per ons.
Harga emas berjangka AS ditutup turun 0,52% menjadi $2.431,60.
Penurunan harga emas dunia juga menurunkan harga emas antam.
Harga beli emas antam per 7 Agustus 2024 anjlok Rp14.000 menjadi Rp1.399.000/gram.
Demikian juga harga buyback emas antam per 7 Agustus 2024 anjlok Rp20.000 menjadi Rp1.246.000
Indeks dolar naik 0,25%, pada hari pertama perdagangannya naik terhadap mata uang Jepang bulan ini, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar kurang terjangkau bagi pembeli luar negeri.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah masih terjadi. Pertempuran Israel dengan Hizbullah masih terjadi dengan serangkaian serangan pesawat nirawak dan roket.
Para pembuat kebijakan Fed menepis anggapan bahwa data pekerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan berarti ekonomi sedang mengalami resesi, tetapi juga memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga akan diperlukan untuk menghindari hasil seperti itu.
Emas batangan dianggap sebagai aset yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan mendapat manfaat dari lingkungan suku bunga rendah.
Pasar melihat peluang 100% penurunan suku bunga pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika berlanjut menguat akan dapat menekan harga emas. Harga emas AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.416-$2.400. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.453-$2.475.