Seberapa Besar Penurunan Suku Bunga The Fed Bulan September?

136

(Vibiznews – Market Mover) Pasar investasi global secara luas memperkirakan akan terjadi penurunan suku bunga The Fed pada bulan September. Namun saat ini investor mencermati seberapa besar penurunan suku bunga The Fed bulan September ini, 25 bps atau 50 bps?

Tiga indikator penting yang akan terus dicermati pasar adalah data ekonomi, data inflasi dan tenaga kerja AS. Jika ketiganya menguat, maka diperkirakan The Fed tidak akan terlalu dalam melakukan pemotongan suku bunga, dan sebaliknya jika melemah, akan memungkinkan pemangkasan suku bunga lebih banyak yang dapat melebihi 25 bps.

 

Data Ekonomi AS Positif

Data Ekonomi AS terbaru adalah pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua yang dirilis hari Kamis.

Ekonomi AS tumbuh meningkat pada kuartal kedua, didorong oleh belanja konsumen dan investasi bisnis yang kuat, demikian rilis Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis.

Produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,0% pada kuartal kedua tahun 2024, naik dari 2,8% pada estimasi awal dan 1,4% pada kuartal pertama.

Belanja konsumen, yang mencakup sekitar 70% dari aktivitas ekonomi AS, naik pada tingkat tahunan 2,9% pada kuartal lalu. Itu naik dari 2,3% dalam perkiraan awal pemerintah. Investasi bisnis meningkat pada tingkat 7,5%, dipimpin oleh lonjakan investasi peralatan sebesar 10,8%.

Sebelumnya juga telah dirilis pengukuran semangat konsumen oleh Conference Board dan University of Michigan telah menunjukkan peningkatan keyakinan terhadap perekonomian baru-baru ini.

Hasil positif data ekonomi AS ini mencerminkan ekonomi yang tetap tangguh meskipun tekanan suku bunga yang terus tinggi.

Rilis data Price Consumption Expenditure (PCE) yang diindikasikan meningkat

Pada akhir pekan akan dirilis data PCE Price Index bulan Juli yang diindikasikan meningkat.

Core PCE Price Index bulan Juli secara tahunan diindikasikan tidak berubah pada 0,2%, sedangkan secara tahunan diindikasikan meningkat dari 2,^5 menjadi 2,7%.

Sedangkan PCE Price Index bulan Juli, baik secara bulanan maupun tahunan diindikasikan meningkat. PCE Price Index Juli secara bulanan meningkat dari 0,1% menjadi 0,2%. Sedangkan PCE Price Index Juli secara tahunan diindikasikan meningkat dari 2,5% menjadi 2,6%.

Indikasi peningkatan PCE Price Index Juli memicu perkiraan The Fed tidak akan memangkas suku bunga terlalu dalam, dimungkinkan sekitar 25 basis poin.

Data Tenaga Kerja Masih Menguat

Klaim pengangguran awal mingguan AS turun -2.000 menjadi 231.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang sedikit lebih kuat dari ekspektasi 232.000.

Pekan depan juga akan dirilis data tenaga kerja yang diindikasikan meningkat.

Pada Kamis pekan depan akan dirilis data ADP Employment Change bulan Agustus yang diindikasikan meningkat.

Pada Jumat pekan depan akan dirilis data Non Farm Payrolls AS bulan Agustus yang diindikasikan meningkat, dan data Unemployment Rate AS bulan Agustus diindikasikan menurun.

Melihat proyeksi penguatan data tenaga kerja AS akan memicu perkiraan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps.

Bagaimanakah pengaruh menguatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bulan September bagi pasar perdagangan investasi global?

 

Pasar Forex

Dari pasar Forex, Dolar AS bergerak hati-hati menantikan data PCE Price Index Juli setelah kemarin menguat terdukung peningkatan data PDB AS kuartal kedua.  Terpantau indeks dolar AS turun tipis.

Jika data PCE Price Index dan data Personal Spending dan Personal Income Juli terealisir naik, akan menguatkan dolar AS dan dengan demikian dapat menguatkan  mata uang saingannya seperti Euro, Poundsterling dan Yen.

Pasar Index

Selanjutnya dari pasar Index, bursa Wall Street dan bursa Asia sebagian besar berakhir menguat, sementara bursa Eropa bergerak positif, terdukung penguatan data PDB AS kuartal kedua yang memicu ekspektasi penguatan ekonomi AS.

Namun jika data PCE Price Index dan data Personal Spending dan Personal Income Juli terealisir naik, akan dapat menekan bursa Wall Street dan membebani bursa saham global.

Pasar Komoditas

Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak turun dengan kehati-hatian menantikan data PCE Price Index yang diindikasikan meningkat. Sedangkan harga minyak bergerak naik terpicu ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang dapat menggangu distribusi pasokan.

Namun jika data PCE Price Index dan data Personal Spending dan Personal Income Juli terealisir naik dan menguatkan dolar AS, akan dapat menekan harga komoditas seperti emas dan minyak.