Keuntungan Wall Street Terus Berlanjut Meski Data Inflasi AS Menahannya

224
wall street

(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham Wall Street yang berakhir Kamis dinihari (12/9/2024) kembali cetak untung bagi semua indeks utama meski sempat tertahan oleh rilis data inflasi AS.

Setelah jatuh sebanyak 1,4% pada perdagangan awal, Nasdaq melonjak  2,2% menjadi 17.395,53. S&P 500 juga melonjak 1,1% menjadi 5.554,13, dan Dow Jones naik 0,3%  menjadi 40.861,71.

Tekanan jual saham awal sesi di Wall Street terjadi setelah rilis data inflasi AS meningkat sesuai dengan perkiraan ekonom, harga konsumen inti naik sedikit lebih dari yang diharapkan.

Departemen Tenaga Kerja AS laporkan tingkat inflasi naik 0,2%, sedangkan inflasi inti naik 0,3 persen pada bulan Agustus.

Saham Wall Street sempat bergerak turun tajam karena data inflasi tersebut tampaknya mengurangi peluang Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.

Namun, tekanan jual berkurang drastis karena Fed masih diperkirakan akan terus menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Secara sektoral, saham semikonduktor membantu memimpin pemulihan di Wall Street, dengan Philadelphia Semiconductor Index melonjak 4,9% yang disumbang oleh saham  Nvidia melonjak  8%.

Penguatan signifikan juga terlihat pada saham jaringan, perangkat lunak, dan perangkat keras komputer, yang berkontribusi terhadap lonjakan Nasdaq yang sarat saham teknologi.

Namun pergerakan sebaliknya terlihat pada sektor energi sekalipun   harga minyak mentah melonjak.