(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia yang diperdagangkan di pasar komoditas sesi Asia hari Senin (16/9) bergerak naik dibayangi kekhawatiran demand dari China.
Harga minyak WTI mempertahankan kenaikan lebih dari 1% dari pekan lalu yang didukung oleh ekspektasi pemotongan suku bunga AS minggu ini hingga menekan posisi dolar AS.
Namun untuk minyak jenis Brent sedikit terkoreksi kekhawatiran demand dari Tiongkok pasca rilis serangkaian data ekonomi negara tersebut yang mengecewakan.
Biro Statistik Nasional Tiongkok melaporkan penjualan ritel naik sebesar 2,1% pada bulan Agustus dari tahun lalu, turun dari kenaikan 2,7% pada bulan sebelumnya.
Selain itu, pertumbuhan produksi industri melambat dari 5,1% pada bulan Juli menjadi 4,5% selama bulan yang dilaporkan. Demikian tingkat pengangguran secara tak terduga naik ke level tertinggi dalam 6 bulan.
Pekan lalu harga minyak mentah terkoreksi oleh dimulainya kembali aktivitas penyulingan di Pantai Teluk AS setelah Badai Francine.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan September 2024 naik 0,06% ke $68,69 per barel.
Untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,10% menjadi $71,54 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya, minyak WTI diperkirakan akan bergerak dalam kisaran resisten di $70.05 – $74.80 dan kisaran support di $68.20 – $65.10.