(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Jumat (27/9/2024) turun dari posisi tertinggi 5 bulan oleh aksi ambil untung pasca rally 7 sesi berturut.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Desember 2024 retreat dengan turun 0,55% menjadi sekitar MYR4.129 per ton.
Namun dalam skala mingguan, pasar berada di jalur untuk keuntungan yang kuat minggu ini, naik hampir 5%. Merupakan kenaikan mingguan kedua berturut-turut, di tengah kenaikan harga minyak nabati di Tiongkok.
Turunnya harga CPO di tengah penguatan ringgit Malaysia terhadap dolar AS serta anjloknya harga minyak mentah dalam 3 hari berturut.
Sementara itu dorongan harga masih kuat oleh proyeksi permintaan yang kuat dari pembeli utama India menjelang musim perayaan meskipun bea masuk yang lebih tinggi.
Dari sisi pasokan mendapat tekanan dari cuaca buruk, Pusat Meteorologi ASEAN sampaikan pasokan dari negara-negara produsen utama tertahan oleh ketidakpastian cuaca hingga.
Sentimen pulihnya permintaan juga diharapkan dari Tiongkok yang telah memutuskan stimulus membantu perekonomian negara konsumen terbesar tersebut.
Perdagangan sebelumnya harga melonjak oleh laporan meningkatnya permintaan domestik Indonesia untuk biodiesel di tengah penurunan produksi.
Sebagai informasi, harga referensi minyak sawit di Indonesia untuk penetapan Bea Keluar dan pungutan skspor periode1— 30 September 2024 adalah sebesar $839,53/MT. Nilai ini meningkat 2,32% dari periode Agustus 2024 yang tercatat sebesar $820,11/MT.
Demikian untuk harga TBS di Provinsi Riau terkini periode 25 September – 1 Oktober 2024 diturunkan, harga TBS petani untuk periode satu minggu ke depan turun menjadi Rp3.108,42/kg.