(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah AS pada akhir pekan hari Jumat ditutup naik dan membukukan kenaikan mingguan terbesarnya dalam lebih dari setahun, terpicu ketegangan Timur Tengah denga Israel dapat menyerang fasilitas minyak mentah Iran sebagai balasan atas serangan rudal balistik Teheran.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS kontrak November berkahir pada $74,38 per barel, naik 67 sen, atau 0,91%.
Harga minyak mentah berjangka Brent kontrak Desember berakhir pada $78,05 per barel, naik 43 sen, atau 0,55%.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS melonjak 9,09% minggu ini untuk kenaikan mingguan terbesar sejak Maret 2023.
Harga minyak mentah berjangka Brent melonjak 8,43% untuk kenaikan mingguan terbesar sejak Januari 2023.
Meskipun harga minyak telah melonjak minggu ini karena ketegangan geopolitik, harga telah naik dari titik terendah. Bulan lalu, harga mencapai level terendah dalam hampir tiga tahun karena sentimen bearish melanda pasar karena permintaan yang lemah di Tiongkok dan rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan mencermati perkembangan di Timur Tengah, yang jika ketegangan geopolitik meningkat, akan dapat menguatkan harga minyak mentah.