(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Selasa (8/10/2024) terkoreksi cukup signifikan dari kisaran tertinggi 6 bulan.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Desember 2024 bergerak negatif dengan anjlok 1,79% menjadi sekitar MYR4.266 per ton, setelah rally 2 hari berturut.
Turunnya harga CPO cukup signifikan imbas aksi ambil untung investor di tengah penurunan harga minyak kedelai bursa komoditas internasional Chicago serta turunnya harga minyak mentah dari lonjakan sebelumnya.
Anjloknya harga CPO juga dibebani oleh pasokan minyak sawit yang tinggi di Malaysia dengan banyak analis memperkirakan stok September kemungkinan naik 3,55% dari bulan sebelumnya menjadi 1,95 juta metrik ton.
Yang membatasi turunnya harga CPO adalah pembukaan kembali pasar Dalian setelah liburan Golden Week di Tiongkok.
Secara terpisah, ketua Dewan Minyak Sawit Malaysia menyatakan keyakinannya bahwa aturan Eropa yang melarang impor terkait dengan deforestasi akan ditangguhkan, setelah Komisi Eropa mengusulkan penundaan selama satu tahun.
Sebagai informasi, harga referensi minyak sawit di Indonesia untuk penetapan Bea Keluar dan pungutan skspor periode1— 31 Oktober 2024 adalah sebesar $893,64/MT. Nilai ini meningkat 6,45% dari periode September 2024 yang tercatat sebesar $839,53/MT.
Untuk harga TBS di seluruh Indonesia, Sumatera Utara naik ke peringkat tertinggi dengan Rp3.276/kg. Disusul dengan Provinsi Riau di Rp3.275/kg.