(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS pada hari Rabu berakhir naik dan mencatatkan level tertinggi hampir 3 bulan terdukung peningkatan imbal hasil Treasury.
Indeks dolar AS berakhir naik 0,31% pada 104,42.
Dolar AS berada di jalur untuk kenaikan ke-16 dalam 18 sesi dan kenaikan minggu keempat berturut-turut karena serangkaian data ekonomi yang positif telah menurunkan ekspektasi tentang ukuran dan kecepatan penurunan suku bunga dari Federal Reserve, yang telah mendorong imbal hasil Treasury AS lebih tinggi.
Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik 4,2 basis poin (bps) menjadi 4,248%, setelah mencapai tertinggi 3 bulan sebesar 4,26%.
Pelemahan pasar saham juga memicu permintaan likuiditas untuk dolar.
Namun kenaikan dolar AS dibatasi berita bahwa penjualan rumah yang sudah ada di AS pada bulan September secara tak terduga turun ke level terendah dalam 14 tahun.
Penjualan rumah yang sudah ada di AS pada bulan September secara tak terduga turun -1,0% b/b ke level terendah dalam 14 tahun sebesar 3,84 juta, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan menjadi 3,88 juta.
Pembatasan kenaikan dolar AS juga karena laporan Beige Book Fed yang lemah, yang mengindikasikan pandangan yang jauh lebih lunak terhadap ekonomi AS daripada yang ditunjukkan oleh data konkret.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 92% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 6-7 November dan sebesar 0% untuk penurunan suku bunga -50 bp pada pertemuan tersebut.
Malam nanti akan dirilis serangkaian data ekonomi AS seperti data jobless claim AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Juga akan dirilis data pertumbuhan bisnis S&P Global Oktober dan New Home Sales September yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati data ekonomi AS, yang jika terealisir meningkat, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirkan bergerak dalam kisaran Support 104,15-103,88. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 104,63-104,84.
