IHSG Sempat Merosot 1% Pada Awal Sesi I Rabu (30/10/2024)

252
IHSG Kembali Anjlok 1% Pada Sesi I Rabu (30/10/2024)
Vibizmedia Picture

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merosot lebih dari 1% pada awal perdagangan sesi I Rabu (30/10/2024). Terjadi di tengah sikap investor yang masih menanti rilis kinerja keuangan emiten besar pada kuartal III-2024 dan belum membaiknya sentimen pasar global.

Mengutip RTI pukul 09.02 WIB, indeks turun 0,45% atau 34,137 poin ke level 7.572,463. Tetapi pukul 10:16 WIB IHSG anjlok 1,02% ke posisi 7.529,34.

IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 7.500. Sehingga IHSG bersiap untuk penurunan enam hari berturut-turut pada Rabu (30/10).

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 3,8 triliun dengan volume transaksi mencapai 6,6 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 449.499 kali.

Sebanyak delapan indeks sectoral memerah pada perdagangan pagi ini. Tiga sector dengan penurunan terdalam yakni; IDX-nonCyc 0,54%, IDX-Finance 0,49%, dan IDX-Industry 0,34%.

Sementara itu, bursa saham Asia-Pasifik beragam hari ini, setelah indeks acuan utama Wall Street naik. Dengan Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi baru karena saham teknologi menguat. IHSG kembali zona merah di tengah belum membaiknya sentimen global.

Dari Amerika Serikat (AS), ada kabar buruk di mana Lowongan pekerjaan di AS turun ke level terendah. Dalam lebih dari 3,5 tahun pada September lalu. Yang menunjukkan bahwa Badai Helene dan Milton sementara waktu memengaruhi permintaan tenaga kerja.

Lowongan pekerjaan, sebagai ukuran permintaan tenaga kerja, turun 418.000 menjadi 7,443 juta pada akhir September. Ini level terendah sejak Januari 2021, menurut laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS.

Di sisi lain, pasar di dalam negeri masih wait and see menanti rilis kinerja keuangan emiten besar pada kuartal III-2024. Terbaru, emiten perbankan Himbara raksasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah merilis kinerja keuangannya pada kuartal III-2024.

BBRI mencatatkan perolehan pendapatan bunga sebesar Rp 148,79 triliun, tumbuh 12,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2024.

Meskipun tumbuh signifikan, tetapi beban bunga menekan top line BRI sehingga pertumbuhan bunga bersih tercatat 4,5% yoy menjadi Rp 105,76 triliun. Adapun beban bunga BRI tumbuh hingga 40,2% yoy menjadi Rp 43,04 triliun.

Selain BBRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga direncanakan akan merilis kinerja keuangannya pada kuartal III-2024. Yakni menjelang penutupan perdagangan hari ini.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting