(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir turun pada hari Kamis tertekan penguatan imbal hasil Treasury AS.
Harga emas spot ditutup turun 1,55% pada $2.743,97
Harga emas berjangka AS kontrak Desember 2024 ditutup turun 1,84% pada $2.749,3
Imbal hasil obligasi global yang lebih tinggi pada Kamis melemahkan harga logam mulia.
Logam mulia juga tertekan pada hari Kamis karena tekanan harga global yang ketat dapat membuat bank sentral dunia tidak memangkas suku bunga secara agresif setelah indeks harga inti PCE AS bulan September, pengukur inflasi pilihan Fed naik sesuai yang diperkirakan , dan setelah CPI Zona Euro bulan Oktober naik lebih dari yang diharapkan.
Selain itu, komentar hawkish pada hari Kamis dari Gubernur BOJ Ueda membebani emas ketika dia mengatakan BOJ akan terus menaikkan suku bunga selama prakiraan ekonomi dan inflasi BOJ terwujud.
Emas terus memiliki permintaan safe haven dari ketidakpastian politik AS menjelang pemilihan umum AS hari Selasa mendatang.
Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls AS bulan Oktober yang diindikasikan menurun. Sedangkan Unemployment Rate AS Oktober diindikasikan tetap.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik dengan pelemahan dolar AS. Juga jika malam nanti data Non Farm Payrolls AS terealisir turun dan menekan dolar AS, akan dapat menguatkan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.727-$2.705. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.786-$2.823.