(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas internasional yang berakhir Kamis dinihari (14/11) alami kenaikan dengan prospek permintaan yang menurun terus membebani sentimen pasar.
Harga minyak WTI dan Brent naik dari posisi terendah dalam 2 pekan lebih banyak oleh aksi bargain hunting dan juga ketatnya pasokan jangka pendek di pasar fisik.
OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global 2024 untuk keempat kalinya, sekarang memperkirakan peningkatan sebesar 1,82 juta barel per hari, turun dari 1,93 juta bulan lalu.
Pengumuman Tiongkok tentang peningkatan belanja fiskal tidak memenuhi harapan investor, semakin diredam oleh data inflasi yang mengecewakan dari konsumen minyak terbesar di dunia.
Selain itu, investor khawatir bahwa potensi tarif AS di bawah Presiden terpilih Trump dapat semakin mengganggu ekonomi Tiongkok.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Desember naik 0,46% menjadi $68,43 per barel.
Namun untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 0,54% menjadi $72,28 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung koreksi, minyak WTI diperkirakan akan bergerak menuju kisaran ke support di $62.25 – $56.10. Jika berbalik arah akan naik kembali menuju kisaran resisten di $72.40 – $84.10. .