(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Jumat (22/11/2024) anjlok ke penutupan terendah dalam 3 pekan.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Januari 2025 bergerak negatif sepanjang sesi dengan turun 2,44% menjadi sekitar MYR4.712 per ton.
Anjloknya harga CPO hingga 3 hari berturut dipicu oleh semakin meningkatnya kekhawatiran akan tarif AS terhadap Tiongkok tahun depan, yang terus memicu aksi jual di pasar minyak nabati.
Harga CPO berada di jalur untuk penurunan minggu kedua berturut-turut, turun hampir 8% sejauh ini.
Menambah sentimen bearish, laporan menunjukkan bahwa pembeli utama India telah mengamankan pasokan yang cukup untuk November dan Desember, meningkatkan kekhawatiran tentang melemahnya permintaan dalam waktu dekat.
Di sisi ekspor, surveyor kargo AmSpec Agri mencatat bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia dari 1–20 November menyusut sebesar 1,38% dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan Oktober.
Namun, data industri dari Indonesia, produsen minyak sawit terbesar dunia, mengindikasikan bahwa stok negara itu meningkat pada bulan September di tengah sedikit peningkatan dalam produksi, memberikan sedikit kelegaan dari tekanan penurunan.