(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas internasional yang berakhir Rabu dinihari (11/12) ditutup lebih tinggi oleh harapan permintaan kuat dari Tiongkok.
Namun penguatan tersebut dibatasi oleh meredanya kekhawatiran tentang situasi di Suriah, di mana para pemberontak dilaporkan berupaya membentuk pemerintahan dan memulihkan ketertiban di negara itu.
Tekanan juga datang dari Badan Informasi Energi (EIA) mengumumkan penurunan perkiraannya untuk harga minyak Brent tahun 2025 karena produksi minyak meningkat di atas permintaan tahun depan. Akibatnya kekuatan harga minyak Brent banyak tergerus.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Desember naik 0,32% menjadi $68,69 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 0,07% menjadi $72,19 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung rebound, minyak WTI diperkirakan akan bergerak menuju kisaran resisten di $72.10 – $79.70. Jika berbalik arah akan menuju kisaran support di $63.25 – $59.10.