(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit di akhir minggu ditutup turun, penurunan harga mingguan untuk dua minggu berturut-turut. Harga minyak sawit sempat naik setelah Indonesia mengumumkan kenaikan biaya restribusi ekspor pada hari Kamis
Harga minyak sawit kontrak Maret di Bursa Malaysia Derivative Exchange turun 74 ringgit atau 1.4% menjadi 4,434 ringgit per metrik ton pada penutupan pasar hari Jumat 20 Desember 2024.
Harga minyak sawit kontrak maret turun 9.6% pada minggu ini, harga terus turun karena permintaan ekspor masih turun pada minggu ini menurut data pedagang di Kuala Lumpur. Pasar memperkirakan ekspor masih turun untuk 10 hari ke depan.
Perkiraan Cargo surveyor ekspor produk minyak sawit Malaysia turun antara 7.6% sampai 8.3% dari 1 – 20 Desember dibandingkan bulan Nopember 2024
Pada pertengahan sesi hari Jumat harga sempat naik karena Indonesia menaikan biaya restribusi ekspor CPO menjadi 10% dari 7.5% dalam rangka mendukung subsidi dari biodiesel
Menteri Perdagangan Indonesia tidak menaikan pajak ekspor untuk ekspor dari turunan produk minyak sawit. Kekuatiran bahwa dari Asosiasi Pengusaha Sawit Indonesia dengan naiknya pajak ekspor membuat harga minyak sawit Indonesia menjadi lebih mahal dibanding harga minyak sawit Malaysia sehingga sulit bersaing .
Penggunaan minyak sawit untuk biodiesel akan ditingkatkan 40%, menjadi B40 dimulai 1 Januari 2025 dari B35 pada tahun 2024. Peningkatan ini membuat kenaikan 68% subsidi yang diberikan, dari subsidi yang diberikan sebelumnya. Ini menjadi alasan untuk menaikan biaya restribusi ekspor minyak sawit
Pemerintah Indonesia Meningkatkan penggunaan minyak sawit menjadi 15.62 juta kl untuk menjadikan biodiesel di awal tahun depan dari 13.4 juta kl untuk B35 pada tahun ini.
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 0.9% sementara harga minyak sawit turun 1.24% . Harga minyak kedelai di CBOT (Chicago Board of Trading ) turun 0.4% . Harga minyak sawit mengikuti pergerakan harga dari minyak nabati lainnya .
Kurs ringgit yang digunakan pada perdagangan minyak sawit melemah 0.07% terhadap dolar sehingga harga minyak sawit menjadi murah bagi pembeli dengan mata uang dolar.
Harga minyak mentah turun karena permintaan yang menurun di tahun ini, apalagi permintaan importir terbesar China turun. Harga minyak mentah turun 3% pada akhir minggu ini. Turunnya harga minyak mentah membuat permintaan biodiesel yang berbahan dasar minyak sawit juga menurun.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 4,370 ringgit dan berikut ke 4,170 ringgit. Resistant pertama di 4.540 ringgit dan berikut ke 4,770 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting