(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (6/2), terpantau merosot tajam 137,364 poin (1,96%) ke level 6.886,864 setelah dibuka turun ke level 6.969,915.
IHSG bergerak melemah tajam ke 7,5 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias menguat mengabaikan gejolak perang tariff, serta mengikuti Wall Street yang berakhir semalam serempak dalam gain.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,27% atau 44 poin ke level Rp 16.324, dengan dollar AS di pasar uang Asia naik perlahan setelah terkoreksi 3 hari di sesi global sebelumnya; berupaya bangkit dari seminggu terendahnya di antara investor mencerna arah dinamika perang dagang belakangan ini.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.280, serta terpantau terkoreksi setelah rally kuat 2 hari.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 54,313 poin (0,77%) ke level 6.969,915. Sedangkan indeks LQ45 turun 6,220 poin (0,78%) ke level 795,250. Siang ini IHSG melemah 137,364 poin (1,96%) ke level 6.886,864. Sementara LQ45 terlihat turun 0,78% atau 6,220 poin ke level 795,250.
Tercatat saat ini sebanyak 172 saham naik, 403 saham turun dan 207 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed menguat di antaranya Nikkei yang menanjak 0,51%, dan Hang Seng yang naik 0,29%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak melemah tajam ke 7,5 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini bias menguat mengabaikan gejolak perang tariff.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan tetap di zona merah dan mengurangi loss-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.325 dan 7.400. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.931, dan bila tembus ke level 6.843.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



