(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia di bursa berjangka Malaysia naik tipis setelah 2 sesi melemah pada perdagangan hari Rabu (12/3/2025) didorong laporan dari Asosiasi Ekstraktor Pelarut India (SEA).
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan April 2025 bergerak negatif dengan naik 0,04% menjadi sekitar MYR4.635 per ton.
Asosiasi Ekstraktor Pelarut India (SEA) melaporkan impor minyak sawit India melonjak 35,7% dari bulan sebelumnya pada Januari menjadi 373.549 metrik ton.
Sementara itu, data Dewan Minyak Sawit Malaysia menunjukkan pasokan turun untuk bulan kelima berturut-turut menjadi 1,51 juta ton pada Februari, terendah sejak April 2023, sementara produksi turun 4,16% ke level terendah tiga tahun sebesar 1,19 juta ton.
Namun, ekspor yang lemah membatasi kenaikan lebih lanjut. Para surveyor kargo mencatat pengiriman minyak kelapa sawit Malaysia anjlok 25,8%-38,3% dalam sepuluh hari pertama bulan Maret, sementara data industri menunjukkan penurunan pengiriman sebesar 16,27% selama bulan Februari ke level terendah dalam empat tahun terakhir yaitu 1 juta ton.
Di bidang geopolitik, Ukraina dilaporkan siap menerima gencatan senjata selama sebulan dengan Rusia selama pembicaraan dengan AS di Arab Saudi, yang dapat memengaruhi arus perdagangan global dan sentimen pasar.



