(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia anjlok cukup signifikan dan mendekati posisi terendah sejak Januari 2021 pada akhir perdagangan sesi Amerika hari Kamis dinihari (8/5/2025).
Setelah melonjak 3,4% sebelumnya, harga minyak WTI dan juga jenis Brent anjlok dari posisi tertinggi sepekan.
Merosotnya harga minyak dipicu oleh kekhawatiran ketidakpastian kondisi ekonomi dan optimisme yang hati-hati menjelang pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok.
Pembicaraan perdagangan yang akan berlangsung di Swiss dipandang sebagai langkah pertama yang berpotensi dalam meredakan perang dagang yang telah mengganggu pasar global, meskipun harapan untuk invasi tetap rendah.
Harga minyak mentah mengalami penurunan lebih lanjut setelah Federal Reserve mengumumkan keputusannya yang diharapkan secara luas untuk tidak mengubah suku bunga tetapi memperingatkan peningkatan risiko pengangguran yang lebih tinggi dan inflasi yang lebih tinggi.
Turunnya harga minyak mentah menghiraukan laporan pasokan minyak mentah AS yang turun kurang dari yang diharapkan pada minggu yang berakhir pada tanggal 2 Mei.
EIA melaporkan persediaan minyak mentah AS turun 2 juta barel minggu lalu setelah turun 2,7 juta barel pada minggu sebelumnya.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Juni melonjak 3,3% pada menjadi $59,09 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent melonjak 3,19% menjadi $62,15 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $56.10 – $50.80 dan kisaran resisten di $61.10 – $65.70.



