(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO semakin melambung pada akhir perdagangan hari Rabu (14/5/2025) di bursa berjangka Malaysia, dengan kenaikan 4 hari berturut.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juli 2025 berada di posisi tertinggi dalam 2 pekan lebih dengan naik 2,29% menjadi sekitar MYR3.982 setelah sempat di posisi MYR3.894.
Harga minyak sawit acuan dunia di bursa berjangka Malaysia akibat meningkatnya optimisme atas diplomasi perdagangan AS. Diberitakan Presiden Trump telah mengisyaratkan kesepakatan tarif potensial dengan India, Jepang, dan Korea Selatan setelah negosiasi yang berhasil dengan Tiongkok dan Inggris.
Penguatan harga juga disupport oleh data bulanan dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) yang menunjukkan ekspor naik untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan April, naik 9,6% menjadi 1,1 juta ton.
Namun kenaikan harga dibatasi oleh data kenaikan tajam dalam pasokan, yang melonjak 19,4% pada bulan April dari Maret ke level tertinggi dalam 6 bulan sebesar 1,87 juta ton.
Selain itu, produksi naik menjadi 1,69 juta ton, tertinggi dalam 5 bulan, sementara konsumsi lokal turun.
Sementara itu, impor minyak sawit dari pembeli utama India, yang telah berada di bawah normal sejak Desember, mungkin akan bangkit kembali karena minyak sawit kini diperdagangkan dengan harga lebih murah dibandingkan minyak kedelai, yang mendorong pembeli untuk meningkatkan pembelian mulai bulan Mei dan seterusnya.



