(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Senin terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,23% pada 1.1421.
Euro berakhir naik karena melemahnya dolar AS.
Dolar AS melemah dengan kehati-hatian menantikan hasil pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer mrupakan perwakilan AS yang bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng di London.
Agenda diperkirakan akan difokuskan pada pencabutan tarif, penyesuaian aturan ekspor pada teknologi dan mineral penting, dan penetapan kerangka kerja perdagangan yang lebih luas.
Pertemuan tersebut memberikan optimisme baru dapat meredakan ketegangan perdagangan global dan memberikan kejelasan tentang isu-isu kebijakan yang penting.
Namun, pasar tetap berhati-hati menantikan hasil aktual daripada pertemuan tersebut.
Selain itu, komentar agresif dari anggota Dewan Gubernur ECB Kazimir mendukung Euro ketika menyatakan bahwa ECB hampir mencapai akhir siklus pelonggarannya.
Swap memperkirakan peluang sebesar 14% untuk pemotongan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 24 Juli.
Malam nanti akan ada pernyataan dari pejabat ECB Buch dan Donnery.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak naik jika dolar AS melemah. Namun jika pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok memberikan hasil positif, akan menguatkan dolar AS dan menekan Euro. Juga akan dicermati pernyataan pejabat ECB yang jika memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga ECB, akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1444-1.1468. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1392-1.1364.
