(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO acuan dunia melonjak tinggi pada akhir perdagangan hari Jumat (13/6/2025) imbas lonjakan harga minyak mentah pasca serangan Israel ke Iran.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Juli 2025 naik 2,13% menjadi sekitar MYR3.925, setelah sempat melonjak ke posisi MYR3.942.
Harga minyak mentah melonjak hampir 10% setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran tanpa dukungan AS, yang meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Di pembeli utama India, impor minyak sawit melonjak 84% pada bulan Mei dari April ke titik tertinggi dalam enam bulan, didorong oleh persediaan yang rendah dan diskon yang lebih luas untuk minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
Sementara itu, seorang pakar industri mencatat ekspor dapat mencapai puncaknya sekitar bulan Agustus. Mendukung pandangan ini, data dari Dewan Minyak Sawit Malaysia menunjukkan pengiriman Mei melonjak 25,6% dari April menjadi 1,39 juta ton—tertinggi sejak November.
Namun secara mingguan harga minyak kelapa sawit ini tetap turun 0,2%, karena harga tetap mendekati level terendah dalam 7 bulan di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut atas meningkatnya persediaan dan ekspektasi pertumbuhan produksi yang berkelanjutan hingga September, didorong oleh cuaca yang baik dan aktivitas penanaman kembali.
