(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah memangkas sebagian kerugian sebelumnya tetapi masih anjlok lebih 4%, setelah anjlok sebanyak 6% di awal sesi, diperdagangkan di bawah level yang terlihat pada 12 Juni ketika Israel menyerang Iran.
Harga minyak mentah berjangka WTI AS anjlok 4,13% pada $65,68 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent anjlok 4,06% pada $68,58 per barel.
Kemerosotan tersebut menyusul pengumuman Presiden Trump tentang gencatan senjata antara Israel dan Iran, yang tampaknya telah diterima oleh kedua belah pihak.
Berita tersebut meredakan kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan minyak dan penutupan Selat Hormuz yang dilalui lebih dari seperlima pasokan minyak dunia setiap hari. Namun, gencatan senjata tersebut masih rapuh, karena Israel telah menuduh Iran melanggar perjanjian tersebut, memperingatkan serangan rudal baru dari Iran dan berjanji untuk membalas.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan bergerak turun dengan meredanya ketegangan konflik Israel-Iran sehubungan gencatan senjata yang terjadi. Harga minyak mentah WTI diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $64,10-$62,51 . Namun jika naik, akan bergerak dalam lisaran Resistance $67,55 -$69,41 .



