(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) dibuka menguat di awal perdagangan hari ini. Selasa (1/7) pukul 09.11 WIB, IHSG menguat 26,457 poin atau 0,38% ke 6.954,136.
Penguatan IHSG ini ditopang sebagian besar indeks sektoral. Sektor dengan penguatan terbesar dicetak IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer yang melonjak 1,54%. Disusul, IDX Sektor Barang Baku, IDX Sektor Teknologi dan IDX Sektor Infrastruktur.
Berikutnya, IDX Sektor Properti dan Real Estate, IDX Sektor Energi dan IDX Sektor Keuangan.
Sementara itu, IDX Sektor Transportasi dan Logistik menjadi sektoral dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,52%. Kemudian ada IDX Sektor Kesehatan, IDX Sektor Perindustrian dan IDX Sektor Barang Konsumen Primer.
Sebanyak 201 saham naik, 84 turun, 232 tidak berubah. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 371,69 miliar yang melibatkan 280,88 juta saham dalam 22.729 kali transaksi.
Tiga emiten yang mengalami kenaikan indeks tertinggi adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang mengalami kenaikan 4,66%. Lalu PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA) yang naik 3,48% dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) mengalami kenaikan 3,05%.
Sementara itu, mayoritas pasar Asia-Pasifik hijau pagi ini, Selasa (1/7/2025). Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,67%, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,66%. Di Australia, S&P/ASX 200 naik sebesar 0,15%.
Begitu pula dengan STI di Singapura yang naik 0,43% dan Malaysia naik tipis atau 0,02%.
Hal yang sebaliknya terjadi, indeks acuan Jepang Nikkei 225 turun 1,03% setelah mencapai titik tertinggi lebih dari 11 bulan pada sesi sebelumnya.
Sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun sebesar 0,56%. Hal serupa juga terjadi di Hang Seng Hongkong yang turun 0,87%.
Sementara itu, di dalam negeri pasar keuangan hari ini akan dibayangi banyaknya data-data ekonomi. Antara lain Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Juni 2025 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini Selasa (1/7/2025).
IHK diperkirakan akan mengalami kenaikan secara bulanan (month to month/mtm) atau mengalami inflasi. Hal ini berbanding terbalik dengan deflasi sebesar 0,37% (mtm) pada Mei 2025.
Sebagai catatan, IHK pada Mei 2025 mengalami deflasi sebesar 0,37% (mtm) tetapi masih naik atau mencatat inflasi sebesar 1,6% (year on year/yoy). Pada hari yang sama, BPS juga akan mengumumkan data neraca perdagangan Mei 2025.
Runtuhnya tembok kekhawatiran investor Wall Street mengenai kondisi pasar saham AS hingga membuat Wall Street rekor diharapkan menjadi sentimen positif hari ini.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



