(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia melonjak tinggi pada akhir perdagangan sesi Amerika hari Kamis (3/7/2025) karena meningkatnya ketegangan geopolitik serta penurunan dolar AS.
Ketegangan geopolitik meningkat setelah Iran menangguhkan kerja sama dengan pengawas nuklir PBB (IAEA), di tengah peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS.
Iran telah menantang kewenangan IAEA untuk memeriksa situs nuklirnya tanpa persetujuan dewan keamanan PBB. Sikap Iran tersebut menambah premi risiko yang moderat pada harga minyak mentah meskipun tidak ada gangguan pasokan yang sebenarnya terjadi.
Persediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik menurut laporan American Petroleum Institute, dengan permintaan bensin turun jauh di bawah ambang batas yang dianggap sehat untuk musim panas.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Juli melonjak 3,2% menjadi $67,26 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent melonjak 3,01% menjadi $69,13 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $65.80 – $62.10 dan kisaran resisten di $69.10 – $81.30.



