(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Selasa tertekan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS .
Indeks dolar AS ditutup turun 0,46% pada 97,39.
Penurunan dolar AS semakin tajam setelah indeks manufaktur Richmond Fed bulan Juli di AS secara tak terduga turun ke level terendah dalam 11 bulan.
Namun pelemahan dolar AS dibatasi setelah komentar dari Menteri Keuangan Bessent, yang menyatakan tidak melihat alasan bagi Ketua Fed Powell untuk mundur saat ini.
Dolar AS telah tertekan karena kekhawatiran Presiden Trump akan memecat Powell, yang dapat mendorong investor asing untuk menghindari aset dolar karena pertanyaan tentang independensi Fed.
Harga berjangka dana federal memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga -25 bp sebesar 5% pada pertemuan FOMC 29-30 Juli dan 58% pada pertemuan berikutnya pada 16-17 September.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati perkembangan perdagangan menjelang batas waktu pengenaan tarif AS pada tanggal 1 Agustus 2025. Jika belum ada perkembangan dan kepastian, akan dapat menekan pergerakan dolar AS. Juga mencermati sentimen menjelang keputusan suku bunga The Fed di akhir bulan Juli ini. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 97,13-96,87. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 97,82-98,25.
