Dinamika Rally IHSG, Overbought, dan Capital Outflow — Domestic Market Outlook, 28 July–1 Aug. 2025

739

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada seminggu berlalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan di minggu lalu agak variatif, dengan IHSG melanjutkan rally
  • Dana asing berbalik ke capital outflow, sekitar Rp11,3 triliun dalam sepekan.
  • Sentimen global saat ini sekitar dinamika negosiasi tariff AS menjelang deadline, serta arah kebijakan the Fed dalam waktu dekat.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah data PMA pada hari Kamis, serta rilis tingkat inflasi Juli dan neraca perdagangan Juni pada hari Jumat nanti.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 28 July – 1 August 2025.

===

Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau rally di pekan ketiga ke sekitar level 9 bulan tertingginya, dipicu oleh naiknya saham perbankan dan masuknya dana investor asing. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada seminggu ini umumnya menghijau di pekan keduanya. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 3,17%, atau 231,588 poin, ke level 7.543,503.

Untuk minggu berikutnya (28 Juli – 1 Agustus 2025), IHSG kemungkinan akan diincar profit taking pendek, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level level 7.617 dan 7.714. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7,311 dan bila tembus ke level 7,142.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu berakhir melemah terbatas di minggu ketiganya dalam pergerakan yang fluktuatif rangebound, di antara berlanjutnya capital inflow di pasar SBN sekitar Rp2,1 triliun dalam sepekan. Rupiah secara mingguannya berakhir melemah tipis 0,15% atau 25 poin ke level Rp 16.310 per USD. Sementara, dollar global terpantu bangkit dari 2,5 minggu terendahnya.

Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan masih konsolidatif, atau kemungkinan rupiah yang relatif stabil dengan bias terkoreksi, dalam range antara resistance di level Rp16.365 dan Rp Rp16.495, sementara support di level Rp16.215 dan Rp16.180.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau naik sedikit secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun perlahan yield obligasi –dalam 5 minggu terakhir– dan berakhir ke level 6,522% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi beli investor asing di pasar SBN. Sementara yields US Treasury terpantau berakhir terkoreksi.

===

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2025 tumbuh lebih tinggi. Pertumbuhan M2 pada Juni 2025 sebesar 6,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Mei 2025 sebesar 4,9% (yoy) sehingga tercatat Rp9.597,7 triliun. Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 8,0% (yoy) dan uang kuasi sebesar 4,7% (yoy).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat ketimpangan di Indonesia yang diukur menggunakan gini ratio menurun pada Maret 2025, yakni sebesar 0,375, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,379.

Berdasarkan data transaksi 21 – 24 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp11,30 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp0,10 triliun di pasar saham dan Rp2,10 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp13,50 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

===

 

Bagi Anda yang mungkin, karena kesibukan atau hal lainnya, baru kembali beraktivitas dalam dinamika pasar investasi disarankan untuk pelajarilah dahulu situasi pasar secara hati-hati. Sikap “hati-hati” adalah kata kunci dalam berivestasi. Investasi itu bukan asal tebak, untung-untungan, atau sikap ‘semoga kali ini benar’. Investasi seutuhnya meliputi analisis, pengetahuan, pengalaman, pendalaman isyu, modal yang memadai, manajemen risiko, penguasaan psikologi, serta juga intuisi professional.

Kombinasi tersebut membuat investor sukses berkarakteristik kehati-hatian. Hati-hati tetapi berani mengambil keputusan sesuai dengan pertimbangan matangnya. Kalau perlu bantuan, gabung saja lagi dengan kami yang adalah partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting