(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah bergerak naik pada hari Selasa, melanjutkan kenaikan lebih dari 2% pada hari Senin, di tengah kekhawatiran tentang pasokan minyak global yang lebih ketat setelah Presiden AS Donald Trump memperpendek batas waktu bagi Rusia untuk mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina.
Harga minyak mentah berjangka WTI bergerak naik 0,69% pada $67,17 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent bergerak naik 0,59% pada $70,45 per barel.
Trump mengatakan pada hari Senin bahwa Rusia memiliki waktu sekitar 10 hingga 12 hari untuk menyetujui gencatan senjata atau menghadapi potensi “sanksi sekunder”, memangkas batas waktu 50 hari yang ia berikan awal bulan ini. Hal ini menyusul paket sanksi Uni Eropa yang baru terhadap Moskow, yang mencakup penurunan batas harga minyak Rusia, pembatasan perbankan tambahan, dan larangan kilang minyak besar di India.
Harga minyak naik terdukung kesepakatan AS dan Uni Eropa pada hari Minggu menyepakati kesepakatan perdagangan umum yang menetapkan tarif 15% untuk sebagian besar barang Eropa.
Kesepakatan AS dengan Jepang juga meredakan kekhawatiran bahwa tarif dapat merugikan pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi.
Investor kini memantau perundingan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung, dengan ekspektasi perpanjangan jeda tarif selama 90 hari lagi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat bergerak naik terpicu kekhawatiran pasokan dengan potensi pengenaan sanksi terhadap Rusia. Harga minyak mentah berjangka WTI diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $67,08-$67,08. Namun jika turun, bergerak dalam kisaran Support $67,08-$67,08.



