Harga Minyak Selasa Sesi Asia Bergerak Melemah Memantau Perkembangan Perundingan Rusia-Ukraina

237
oil

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak bergerak melemah di perdagangan Asia pada hari Selasa, setelah kenaikan hampir 2% pada sesi sebelumnya yang mengangkat harga ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu, dengan pasar memantau dengan cermat perkembangan konflik Rusia-Ukraina dan mempertimbangkan prospek sanksi tambahan AS terhadap Rusia.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 0,40% menjadi $64,54 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent kontrak Oktober bergerak turun 0,47% menjadi $68,48 per barel.

Kedua kontrak tersebut telah naik hampir 2% pada hari Senin setelah serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap infrastruktur minyak dan gas Rusia memicu kekhawatiran pasokan.

Konflik di Ukraina tetap menjadi pendorong utama sentimen pasar. Presiden AS Donald Trump telah berusaha memposisikan dirinya sebagai mediator, tetapi pekan lalu memperingatkan bahwa ia akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskow jika tidak ada kemajuan yang dicapai menuju kesepakatan damai dalam dua minggu.

Wakil Presiden J.D. Vance mengatakan Rusia telah membuat “konsesi signifikan,” termasuk jaminan keamanan untuk Ukraina, meskipun diplomat Barat memperingatkan bahwa Moskow belum berkomitmen pada kerangka kerja yang mengikat.

Trump telah mengusulkan pertemuan puncak trilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan.

Prospek perjanjian damai telah menimbulkan kekhawatiran atas surplus pasokan minyak global, terutama jika sanksi AS terhadap minyak Rusia dilonggarkan setelah tercapainya kesepakatan.

Namun, harga minyak tetap terdukung karena optimisme awal atas potensi gencatan senjata Rusia-Ukraina terus memudar, di mana pembatasan tambahan AS terhadap minyak Rusia dapat semakin memberikan dorongan.

Di sisi permintaan, ekspektasi kebijakan moneter AS yang lebih longgar memberikan dukungan, karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell Jumat lalu mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan, pada gilirannya, meningkatkan permintaan energi.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan mencermati perkembangan penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. Jika optimisme kembali naik untuk tercapainya kesepakatan damai Rusia-Ukraina, akan dapat memicu pemulihan pasokan dan dapat menekan harga minyak. Harga minyak WTI diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $64,35-$64,17. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $64,74-$64,95.