(Vibiznews – Economy & Business) Produk Domestik Bruto (PDB) AS, ukuran aktivitas ekonomi terluas dan indikator utama kesehatan perekonomian, telah mencatat peningkatan yang signifikan pada kuartal kedua 2025.
Perekonomian AS tumbuh 3,8% secara tahunan pada Q2 2025, jauh lebih tinggi dari 3,3% pada estimasi kedua, dan menandai kinerja terkuat sejak Q3 2023.
Angka terbaru ini tidak hanya melampaui perkiraan pasar, tetapi juga sangat kontras dengan angka PDB sebelumnya, yang mengalami kontraksi sebesar -0,6%.
Lonjakan belanja konsumen membantu perekonomian AS tumbuh secara mengejutkan.
Belanja konsumen naik sebesar 2,5%, naik dari 0,6% pada kuartal pertama dan jauh di atas 1,6% yang diperkirakan pemerintah sebelumnya.
Belanja jasa naik sebesar 2,6% per tahun, lebih dari dua kali lipat perkiraan pemerintah sebelumnya sebesar 1,2%.
Namun, investasi swasta mengalami penurunan, termasuk penurunan investasi residensial sebesar 5,1%. Penurunan inventaris bisnis mengurangi pertumbuhan kuartal kedua lebih dari 3,4 poin persentase.
Pengeluaran dan investasi pemerintah federal turun sebesar 5,3% per tahun, setelah penurunan sebesar 5,6% pada kuartal pertama.
Pertumbuhan PDB yang positif menunjukkan pemulihan ekonomi yang kuat dan merupakan pertanda baik bagi kesehatan perekonomian AS.
Pemulihan tajam ini menunjukkan pemulihan yang kuat dari perlambatan ekonomi periode sebelumnya.
Angka PDB dirilis setiap bulan, dengan tiga versi dirilis dengan selisih waktu satu bulan – Awal, rilis kedua, dan Final. Baik awal maupun rilis kedua ditandai sebagai awal dalam kalender ekonomi. Namun, angka 3,8% terbaru ini merupakan rilis final, yang menegaskan kinerja ekonomi AS yang kuat.
Pertumbuhan PDB merupakan kabar baik bagi perekonomian AS, karena menandakan lingkungan ekonomi yang sehat. Kinerja yang kuat ini berpotensi meningkatkan kepercayaan investor dan merangsang aktivitas ekonomi lebih lanjut.


