(Vibiznews – Economy & Business) – Survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga.
Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 115,0. Meskipun angka ini lebih rendah dari IKK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 117,2.
Terjaganya keyakinan konsumen pada September 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap berada pada level optimis.
IKE dan IEK masing-masing tercatat sebesar 102,7 dan 127,2, meski lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 105,1 dan 129,2.
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini Pada September 2025 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap terjaga. Hal ini tecermin dari IKE September 2025 sebesar 102,7, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 105,1 pada bulan sebelumnya.
Terjaganya IKE bersumber dari komponen Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG). Yang tercatat di level optimis masing-masing sebesar 112,9 dan 103,2.
Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) berada di level pesimis sebesar 92,0.
Secara spasial, sebagian besar kota mengalami penurunan IKE, terutama di Manado, Medan, dan Banjarmasin. Sementara itu, sejumlah kota mencatatkan peningkatan IKE, terutama di Makassar, Mataram, dan Semarang.
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan diprakirakan terjaga pada level optimis (>100).Hal ini tecermin dari IEK September 2025 sebesar127,2. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 129,2.
IEK September 2025 didukung oleh Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) sebesar 123,1, sedikit meningkat dibandingkan periode sebelumnya sebesar 122,8.
Sementara itu, Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) tercatat masing-masing sebesar 134,3 dan 124,2, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 136,7 dan 128,2.
Secara spasial, beberapa kota yang tercatat mengalami penurunan IEK terbesar tercatat di Medan, Jakarta, dan Surabaya. Sedangkan peningkatan IEK terbesar adalah Mataram, Pontianak, dan Makassar.
Ekspektasi konsumen terhadap perkembangan kegiatan usaha ke depan pada kelompok pengeluaran Rp2,1-5 juta mengalami penurunan optimisme. Sementara kelompok pengeluaran Rp1-2 juta (107,8) dan >Rp5 juta (135,3) mengalami peningkatan optimisme
Analis Vibiz Research menilai bahwa ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan tetap terjaga.
Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 115,0. Meskipun angka ini lebih rendah dari IKK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 117,2.
Sementara jika dilihat dari kondisi keuangan konsumen, rasio konsumsi terhadap pendapatan pada September 2025 menurun, di tengah pembayaran cicilan yang meningkat dan tabungan yang relatif stabil.
Pada September 2025 rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sebesar 75,1%.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 74,8%.
Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 11,2%, lebih rendah dibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar sebesar 11,4%.
Lebih lanjut, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) relatif stabil sebesar 13,7%.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting
.



