Market Focus 20-24 Oktober 2025: Perkembangan Sengketa Dagang AS-Tiongkok

261

(Vibiznews – Economy) – Pasar keuangan global periode perdagangan 20-24 Oktober 2025 akan fokus  memantau perkembangan sengketa dagang AS-Tiongkok, baik itu tanda-tanda eskalasi atau meredanya ketegangan.

Laporan kuartalan beberapa perusahaan AS yang besar juga akan menjadi perhatian investor global, dimana pekan ini memasuki puncaknya dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla, P&G, GE, Coca-Cola, Netflix, IBM, AT&T, dan Intel akan melaporkan kinerja keuangan mereka.

Dari laporan ekonomi pekan ini akan dirilis data flash PMI dari S&PGlobal untuk Amerika Serikat, Zona Euro, Jerman, Inggris, India, Jepang, dan Australia.  Laporan PDB dari Tiongkok juga menjadi perhatian pasar kawasan Asia Pasifik.

Pasar Amerika Serikat

  • Meskipun penutupan pemerintah federal akan memasuki minggu keempat, pelaku pasar masih akan memiliki satu rilis data penting untuk dianalisa yaitu laporan IHK pada hari Jumat, satu-satunya publikasi utama dari lembaga pemerintah sejak 1 Oktober. Inflasi September diperkirakan akan meningkat untuk bulan kedua berturut-turut menjadi 3,1%, menandai level tertinggi sejak Mei 2024.
  • Data flash PMI dari S&P Global, penjualan rumah yang sudah ada, dan Indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago.
  • Perusahaan besar yang melaporkan kinerja keuangan kuartal III/2025 seperti  Tesla, Procter & Gamble, General Electric, Coca-Cola, Thermo Fisher Scientific, Philip Morris International, GE Aerospace, CME Group, Netflix, Intuitive Surgical, Blackstone, IBM, AT&T, Intel, dan Ford Motor.

Pasar Eropa 

Inggris

  • Selain data fash PMI, akan dirilis juga data mengenai inflasi dan penjualan ritel Inggris.  Bank of England memperkirakan inflasi akan naik menjadi 4%, sementara penjualan ritel mungkin melemah setelah BRC mencatat cuaca hangat menunda pembelian pakaian musiman karena konsumen bersiap menghadapi anggaran bulan November.
  • Terdapat juga laporan survei bisnis dan industri CBI Inggris.

Eurozone

  • Perhatian akan tertuju pada data flash PMI untuk Zona Euro, Jerman dan Prancis,  yang diperkirakan akan menunjukkan aktivitas jasa yang lebih lemah dan kontraksi manufaktur yang lebih dalam, menandakan momentum pertumbuhan yang lambat.
  • Data penting lainnya termasuk keyakinan konsumen Zona Euro dan harga produsen Jerman.

Pasar Asia Pasifik

Pekan ini fokus pada laporan ekonomi dari Tiongkok ;

  • Di Tiongkok,  laporan PDB menjadi sorotan utama yang diperkirakan tumbuh 4,8% yoy di Triwulan ke-3, turun dari 5,2% di Triwulan ke-2 dan merupakan laju terlemah dalam empat triwulan. Perlambatan ini mencerminkan ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang terus berlanjut, permintaan domestik yang lemah, dan sektor properti yang lesu. Indikator-indikator kunci lainnya juga diperkirakan akan menggarisbawahi hilangnya momentum. Pertumbuhan produksi industri diperkirakan akan melambat ke level terendah dalam satu tahun di angka 5%, sementara penjualan ritel diperkirakan melambat menjadi 2,9% dari 3,4%. Investasi aset tetap diproyeksikan hanya naik 0,2% di bulan September, kembali ke tingkat pertumbuhan yang terakhir terlihat selama pandemi.  Pasar juga akan mencermati Sidang Pleno Keempat Partai Komunis, yang dijadwalkan pada 20-23 Oktober, untuk setiap sinyal kebijakan baru atau tinjauan terhadap proposal Rencana Lima Tahun ke-15 pemerintah.
  • Di Jepang, perhatian akan beralih ke data perdagangan dan inflasi bulan September, dengan inflasi inti diperkirakan naik tipis menjadi 2,9% dari 2,7%, bersamaan dengan rilis angka PMI bulan Oktober.
  • Di Australia, fokus akan  ke data flash PMI .