(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia melonjak cukup signifikan pada perdagangan komoditas sesi Eropa hari Rabu (22/10/2025) didukung oleh risiko baru dari sisi pasokan.
Harga minyak WTI dan jenis Brent bergerak naik meninggalkan posisi terendah dalam 4,5 tahun setelah Gedung Putih mengatakan bahwa pertemuan Trump-Putin ditunda setelah penolakan Moskow untuk menyetujui gencatan senjata di Ukraina.
Kondisi tersebut memicu kembali kekhawatiran atas ketegangan geopolitik dan gangguan pasokan terkait sanksi. Hal ini terjadi di tengah upaya Barat untuk mengekang impor minyak mentah Rusia dari Asia, dengan Presiden Trump menegaskan kembali bahwa India berencana untuk mengurangi pembeliannya dan bahwa ia membahas masalah tersebut dengan Perdana Menteri Modi.
Selain itu, Departemen Energi AS mengumumkan rencana untuk menambah 1 juta barel ke Cadangan Minyak Strategis, yang berpotensi memperketat pasokan jangka pendek.
Data industri API juga menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 3 juta barel minggu lalu, penurunan pertama dalam empat minggu, sementara pasokan bahan bakar, termasuk bensin, juga turun.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Oktober 2025 melonjak 2,03% menjadi $58,40 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 1,95% menjadi $62,51 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak WTI selanjutnya diperkirakan akan bertemu kisaran support di $56.10 – $58.80 dan kisaran resisten di $60.10 – $62.70.
