(Vibiznews – Commodity) Harga minyak ditutup naik pada hari Senin terdukung laporan OPEC+ yang akan menghentikan produksi sementara pada kuartal pertama.
Harga minyak mentah berjangka WTI AS ditutup naik 0,11% pada $61,05 per barel.
Harga minyak mentah naik setelah OPEC+ pada hari Minggu mengumumkan kenaikan produksi Desember yang diperkirakan, tetapi kemudian mengatakan kenaikan produksi akan dihentikan sementara pada kuartal pertama.
Harga minyak mentah juga terdukung pada hari Senin dari serangan pesawat nirawak Ukraina selama akhir pekan yang menyebabkan sebuah kapal tanker minyak Rusia terbakar dan merusak fasilitas pelabuhan minyak di pelabuhan Laut Hitam.
Harga minyak juga terdukung oleh laporan terbaru bahwa militer AS mungkin akan segera melancarkan serangan militer terhadap Venezuela, yang merupakan produsen minyak terbesar ke-12 di dunia.
OPEC+ dalam pertemuannya pada hari Minggu mengumumkan bahwa para anggotanya akan meningkatkan produksi sebesar 137.000 barel per hari untuk bulan Desember tetapi kemudian akan menghentikan kenaikan produksi pada kuartal pertama 2026 karena surplus minyak global yang muncul.
Pada pertengahan Oktober, IEA memperkirakan surplus minyak global sebesar 4,0 juta barel per hari untuk tahun 2026. OPEC+ berupaya memulihkan seluruh pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari yang dilakukan pada awal 2024, tetapi masih memiliki sisa produksi sebesar 1,2 juta barel per hari yang harus dipulihkan. Produksi minyak mentah OPEC pada bulan September naik sebesar +400.000 barel per hari menjadi 29,05 juta barel per hari, tertinggi dalam 2,5 tahun.
Indeks dolar AS berakhir menguat pada hari Senin terdukung kenaikan imbal hasil Treasury AS. Prospek penguatan dolar AS masih dapat berlanjut dengan komentar hawkish pejabat Fed dan menurunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed bulan Desember. Penguatan dolar AS dapat menekan harga minyak.
Sore nanti akan ada pernyataan dari pejabat Fed Bowman.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat bergerak naik dengan rencana OPEC+ akan menghentikan sementara peningkatan produksi pada kuartal pertama tahun depan. Namun perlu diwaspadai penguatan dolar AS dapat menekan harga minyak. Jika sore nanti pernyataan pejabat Fed menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed, dan menguatkan dolar AS, akan dapat menekan harga minyak. Harga minyak WTI diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $60,54-$60,03. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $61,53-$62,01.



