(Vibiznews – Economy & Business) Prospek pemangkasan suku bunga Fed terus meningkat seiring melemahnya data tenaga kerja AS. Pelemahan data tenaga kerja AS sangat berpengaruh terhadap keputusan suku bunga Federal Reserve, karena pasar tenaga kerja adalah salah satu indikator utama yang digunakan Fed untuk menilai kesehatan ekonomi dan risiko resesi.
Pelemahan data tenaga kerja dapat mensinyalkan pelemahan ekonomi, karenanya Fed lebih condong memangkas suku bunga untuk mendukung perekonomian.
Dengan adanya pelemahan data tenaga kerja AS, membuat beberapa pejabat Fed juga mendukung pemangkasan suku bunga pada bulan Desember ini.
PELEMAHAN DATA TENAGA KERJA AS
Data tenaga kerja AS yang dirilis pada bulan November menunjukkan pelemahan data tenaga kerja AS.
Pelemahan Perekrutan Perusahaan Swasta
Perusahaan swasta AS kehilangan rata-rata 13.500 pekerjaan per minggu dalam empat minggu yang berakhir pada 8 November 2025, peningkatan tajam dari penurunan mingguan sebanyak 2.500 yang tercatat pada periode sebelumnya, menurut ADP Research.
Data tersebut menunjukkan bahwa kehilangan pekerjaan meningkat pada akhir Oktober dan awal November, menyusul pengumuman pengurangan tenaga kerja yang signifikan oleh perusahaan-perusahaan besar, termasuk Amazon dan Target.

Peningkatan Tingkat Pengangguran AS
Tingkat pengangguran AS meningkat menjadi 4,4% pada September 2025 dari 4,3% pada Agustus, melampaui ekspektasi pasar sebesar 4,3% dan menandai level tertinggi sejak Oktober 2021.
Jumlah pengangguran naik sebesar 219.000 menjadi 7,603 juta.

PERNYATAAN DOVISH PEJABAT FED MEMBERIKAN DUKUNGAN
Pernyataan beberapa pejabat Fed juga memberikan dukungan bagi pemangkasan suku bunga Fed bulan Desember 2025 ini.
John Williams (President, Federal Reserve Bank of New York)
Williams menyatakan bahwa menurut penilaiannya, suku bunga saat ini masih “modestly restrictive” (sedikit bersifat restriktif), artinya ada ruang untuk “penyesuaian ke bawah dalam waktu dekat.”
Dengan kata lain: karena pasar tenaga kerja melemah dan inflasi sudah agak mereda, dia melihat potensi manfaat dari pemangkasan suku bunga dalam jangka dekat.
Mary Daly (President, Federal Reserve Bank of San Francisco)
Daly menyatakan bahwa dengan melemahnya permintaan tenaga kerja, ada risiko bahwa pasar kerja bisa “berubah nonlinear” — artinya kemunduran bisa cepat jika PHK mulai meningkat. Dia mengatakan kelonggaran kebijakan bisa diperlukan untuk mencegah itu.
Christopher Waller (Governor, Board of Governors Fed)
Waller sempat menyuarakan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga di Desember, berdasarkan data kondisi tenaga kerja yang melemah — misalnya peningkatan klaim pengangguran dan memburuknya data tenaga kerja sektor swasta. Dia memperkirakan bahwa data pekerjaan mendatang kemungkinan tidak akan mengubah pandangannya bahwa suku bunga harus diturunkan.
Stephen Miran (Governor, Board of Governors Fed)
Miran menyerukan pemangkasan yang agresif dan cepat, dengan argumen bahwa suku bunga saat ini terlalu tinggi, dan kebijakan moneter yang ketat telah berkontribusi pada kenaikan pengangguran.
Menurut Miran, jika suku bunga tidak diturunkan, risiko pengangguran akan terus meningkat — sehingga Fed bisa dianggap sebagai penyebab krisis tenaga kerja.
PROSPEK PEMANGKASAN SUKU BUNGA DESEMBER MENINGKAT
Dengan melemahnya data tenaga kerja AS, didukung pernyataan dovish para pejabat Fed, maka terjadi peningkatan prospek pemangkasan suku bunga Fed.
Menurut alat FedWatch, maka pada periode minggu lalu tanggal 21 November 2025, probabilitas pemangkasan suku bunga Fed adalah 71%.
Kemudian pada akhir pekan ini tanggal 30 November 2025 meningkat menjadi 86,4%.

MENCERMATI DATA INFLASI BERIKUTNYA
Masih ada data inflasi penting yang akan dicermati Fed untuk memberikan pertimbangan kebijakan suku bunga berikutnya di buian Desember ini.
Pada tanggal 5 Desember 2025 akan dirilis data Core PCE Price Index bulan September, yang diindikasikan tidak berubah baik secara bulanan maupun secara tahunan.
Jika data inflasi PCE tersebut stabil, maka semakin memperkuat The Fed untuk memangkas suku bunga Fed pada bulan Desember ini.
KESIMPULAN
Mencermati Data Tenaga Kerja AS yang melemah dan data inflasi Core PCE Price Index September yang diindikasikan stabil, maka kemungkinan besar semakin memperkuat The Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan Desember 2025.
Dengan meredanya beberapa tekanan inflasi, risiko bahwa penurunan suku bunga akan memicu inflasi lebih tinggi dinilai lebih kecil. Hal ini membuka ruang bagi Fed untuk lebih fleksibel dalam mendukung ekonomi melalui suku bunga yang lebih rendah.
Fed sudah memangkas suku bunga pada pertemuan sebelumnya — sehingga pemangkasan tambahan di Desember dianggap sebagai kelanjutan dari siklus pelonggaran kebijakan moneter.



