Rekomendasi Harga Minyak 17 Desember 2025 : Pengenaan Sanksi Terhadap Venezuela Picu Kekhawatiran Pasokan

95

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka ditutup merosot pada hari Selasa, terpicu kekhawatiran permintaan energi global dan ekspektasi kelebihan pasokan minyak di seluruh dunia.

Harga minyak mentah berjangka WTI AS ditutup merosot 2,73% pada $55,27 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent ditutup merosot 2,71% pada $58,92 per barel.

Kekhawatiran tentang permintaan energi global dan ekspektasi kelebihan pasokan minyak di seluruh dunia membebani harga minyak mentah.

Selain itu, penurunan indeks S&P 500 pada hari Selasa ke level terendah dalam 3 minggu meredam optimisme tentang prospek ekonomi, yang berdampak negatif terhadap permintaan energi.

Potensi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina juga mengurangi risiko geopolitik dan berdampak negatif terhadap harga minyak mentah.

Berita ekonomi global yang lebih lemah dari perkiraan pada hari Selasa menandakan penurunan permintaan energi dan berdampak negatif terhadap harga minyak mentah.

Tingkat pengangguran AS pada bulan November naik +0,1 menjadi level tertinggi dalam 4 tahun terakhir, yaitu 4,6%.
PMI manufaktur S&P AS Desember turun -0,4 menjadi level terendah 5 bulan di angka 51,8, lebih lemah dari ekspektasi 52,1.

PMI manufaktur S&P Zona Euro Desember secara tak terduga turun -0,4 menjadi 49,2, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan menjadi 49,9 dan merupakan laju kontraksi paling tajam dalam 8 bulan.

Sementara itu, optimisme bahwa perang di Ukraina dapat segera berakhir dapat menyebabkan pencabutan sanksi terhadap ekspor energi Rusia, yang akan berdampak negatif terhadap harga minyak, setelah Presiden Ukraina Zelenskiy mengatakan pada hari Senin bahwa pembicaraan antara AS dan Ukraina untuk mengakhiri perang dengan Rusia “sangat konstruktif.”

Presiden AS Donald Trump memerintahkan blokade “total dan lengkap” terhadap kapal tanker minyak yang dikenai sanksi terkait Venezuela. Langkah ini menyusul penyitaan kapal tanker minyak yang masuk daftar hitam di lepas pantai Venezuela pekan lalu dan peningkatan kehadiran militer AS di wilayah tersebut.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak dapat bergerak naik terpicu pengenaan sanksi terhadap kapal tanker terkait Venezuela, yang dapat memicu penurunan pasokan. Harga minyak mentah berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $56,32-$57,37. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $54,60-$53,93.