(Berita Daerah – Nasional) Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo seusai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden di Jakarta, Rabu (11/3) mengatakan secara umum nilai tukar rupiah pada saat ini masih dalam posisi yang cukup aman. Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para menteri ekonomi dipanggil Presiden untuk berkoordinasi terkait perkembangan ekonomi global dan pelemahan rupiah.
Selain itu Agus menegaskan bahwa pada intinya BI akan selalu berada dan memantau pasar agar volatilitas tidak tinggi, apabila volatilitas tinggi maka BI akan masuk ke pasar untuk memastikan tetap terjaga. Agus menilai perkembangan ekonomi global ditambah dengan kondisi domestik khususnya pasar valas Indonesia sudah membuat nilai tukar rupiah (year to date) terdepresiasi hingga 5,7 persen.
Akan tetapi jika dilihat secara seimbang, maka Indonesia bersama dengan negara berkembang utama lain seperti Brasil, Turki, India, dan Afrika Selatan justru banyak disoroti. Hal tersebut dikarenakan depresiasi terhadap rupiah hanya 5,7 persen dibandinkan dengan Brasil yang terdepresiasi 16,7 persen dan Turki terdepresiasi 13 persen. Kondisi yang terjadi di Indonesia tidak sebesar depresiasi negara berkembang utama.
Akbar Buwono/Regional Analyst at Vibiz Research/VM/BD Editor : Eni Ariyanti image: ant
