(Vibizmedia – Nasional) Presiden Jokowi mengundang beberapa petinggi TNI dan kali ini terlihat berbeda karena didampingi oleh para asistennya, undang tersebut berupa makan siang bersama dengan Presiden di Istana Kepresidenan ungkap Panglima TNI Moeldoko pada awak media jelang memasuki komplek istana.
Kemudian setelah makan siang tersebut maka presiden menggelar rapat terbatas di kantor kepresidenan untuk membahas mengenai wacana Reorganisasi TNI dan Polri yang juga dihadiri oleh beberapa menteri diantaranya Menko Polhukam, Menteri Hukum & HAM, Sekjen Kemhan, Panglima TNI, Plt Kapolri, Kepala BNI, Kepala Staf Kepresidenan dan Sekretaris Kabinet.
Dalam memperkuat dan juga meningkatkan kemampuan pertahanan negara dalam menghadapi tantangan kedepan yang semakin kompleks maka pemerintah segera akan melakukan reorganisasi TNI dan Polri dalam lima tahun kedepan.
Moeldoko mengadakan kenapa hal itu terjadi karena organisasi itu bersifat dinamis. Dalam rapat disampaikan akan ada posisi wakil panglima TNI seperti yang pernah dulu dilaksanakan dan sempat di bicarakan ketika masa pemerintahan presiden SBY.
Tahapan Implementasi organisasi ini sampai 2019 dan juga akan di siapkan Perpres organisasi TNI 2015. Mengenai anggarannya yang sekarang itu sekitar 0,96% dari PDB sebesar Rp 102 triliun, ungkap Andi Widjajanto Sekretaris Kabinet seusai rapat tersebut kepada awak media. Andi mengatakan bahwa kajian reorganisasi sudah lengkap dan bisa mulai di jalankan diimplementasikan dalam lima tahun mendatang.
Dalam reorganisasi selain penambahan adanya wakil panglima atau kepala staff juga akan ada penambahan divisi Kostrad dan juga penambahan pasukan Marinir serta adanya pembagian menjadi 3 wilayah bagian yaitu Timur, Tengah dan Bara. Mengenai reorganisasi TNI Presiden telah menyetujuinya ungkap Moeldoko tetapi dengan syarat dilakukan secara bertahap. Dengan adanya posisi wakil panglima, Moeldoko berharap akan meningkatkan kinerja TNI.
Rully/Senior Analyst at Vibiz Research/VMN/VM Editor : Mark Sinambela