Salah satu bank raksasa yang bermarkas di Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, memberikan secercah harapan bagi Indonesia. Pasalnya, Morgan Stanley menganggap Indonesia telah keluar dari kategori fragile five atau lima negara yang mata uangnya rawan terkena dampak kebijakan moneter Bank Sentral Amerika The Fed.
Pada Agustus 2013 lalu ketika The Fed mengumumkan akan menurunkan porsi kucuran stimulusnya atau quantitative easing(QE) sebesar 85 miliar dollar AS, Morgan Stanley mengidentifikasi lima negara berkembang dengan mata uang yang paling rentan terdampak yaitu Brazil, India, Indonesia, Turki, dan Afrika Selatan.
Stephanie Rebecca/ VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens