Harga tembaga berjangka terpantau mengalami penurunan mingguan terbesar dalam tujuh minggu belakangan di akhir perdagangannya Sabtu dini hari lalu di bursa komoditas Amerika Serikat (23/03). Harga logam dasar tersebut melempem di tengah berkembangnya kekhawatiran mengenai penurunan harga property di Tiongkok. Melambatnya ekonomi berpotensi untuk menurunkan permintaan di negara tersebut yang merupakan pengguna tembaga terbesar dunia.
Harga rumah baru di Tiongkok mengalami penurunan di 66 kota besar dari 70 kota yang dipantau oleh pemerintah bulan lalu. Pada bulan Januari penurunan hanya terjadi di 64 kota. Harga tembaga telah mengalami penurunan sebesar 9 persen tahun ini karena pertumbuhan paling lambat dalam lebih dari dua dekade telah mengakibatkan turunnya penggunaan tembaga di Tiongkok.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
