Potensi Aspal Indonesia, Jika Dikelola Dapat Menambah Devisa Negara

734

(Vibizmedia – Nasional) Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam usai dan Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun hari ini (7/4) bertemu dengan Presiden Jokowi di Kantor Presiden dalam rangka memberikan usulan percepatan pembangunan ekonomi daerah dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) strategis diantaranya Nikel, Emas dan Aspal yang ada di Sulawesi Tenggara.

Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa bahkan sebagai negara berkembang memiliki potensi untuk modal pembangunan khususnya pembangunan jalan, perlu diketahui potensi alam aspal terbesar di dunia hanya di miliki oleh 2 negara pertama  di wilayah Trinidad di Canada dan kedua wilayah Buton di Indonesia yang mencapai 3,8 miliar ton dengan nilai ekonomi dapat mencapai Rp2.301 triliun, ungkap Nur Alam.

Nur Alam mengatakan saat ini kebutuhan aspal yang digunakan untuk jalan ruas nasional mencapai 2 juta ton dan Indonesia masih memiliki cadangan bahan baku yang berada di pulau Buton sebesar 3,8 miliar ton dan jika di ekstraksi menjadi aspal lebih kurang sekitar 767 juta ton sehingga masih dapat mensuplai kebutuhan nasional selama kurang lebih 360 tahun.

Yang menjadi perhatian bahwa Indonesia masih juga mengimpor aspal cair sampai saat ini, dalam pembicaraan ini pemerintah membantu pengembangan modal untuk pengembangan industri dan teknologi pengolahan aspal alam menjadi aspal cair, juga proses yang bisa mengurai aspal menjadi minyak bakar dan produk turunan lain yang punya nilai ekonomi cukup tinggi.

Pemerintah sedang menyiapkan proses dan kapasitas produksinya untuk memasok kebutuhan didalam negeri dan luar negeri. Salah satu wujudnya dengan membangun kawasan khusus industri nasional pengembangan aspal Buton dan ini dapat menjadi sumber devisa ekspor pasar luar negeri.

Secara nasional, Indonesia telah memiliki investor yang telah mengantongi izin usaha sebanyak 34 dan semua merupakan perusahaan nasional. Gubernur Sulawesi Tenggara juga melaporkan mengenai harga aspal per hari ini  sebesar Rp 11 juta/ton dengan kebutuhan nasional sebesar 2 juta ton, kebutuhan biaya membeli aspal dari APBN sebesar sebesar Rp 22 triliun.

Rully/Senior Analyst at Vibiz Research/VMN/VM
Editor : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here