(Vibizmedia – Nasional) Dalam pertemuannya selama 30 menit bersama dengan seluruh Jajaran Manajemen mulai dari direksi, general manajer dan kepala divisi yang bertempat Auditorium kantor pusat PLN Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, presiden menyampaikan mengenai target besar powerplant 35 ribu MW yang harus dicapai PLN dalam waktu 5 tahun kedepan.
Presiden memberikan semangat kepada jajaran manajemen bahwa target tersebut bisa dicapai dengan kerja keras bersama, Jokowi mengatakan bahwa ini merupakan hal yang realistis bahkan telah di hitung bersama dengan Direktur Utama PLN Sofyan Basir, target penyelesaian tahun ini kira-kira 11 ribu MW dan tahun 2016 diperkirakan sebesar 10 ribu MW, jadi selama 2 tahun sudah mencapai 21 ribu MW sudah enteng ungkap Jokowi.
Untuk membangun industri di Indonesia diperlukan listrik, saat ini hampir terjadi defisit listrik hampir di semua kota, oleh karena itu perlu dikejar kembali ditegaskan oleh Jokowi, sedangkan sumber dana berasal dari APBN, pinjaman luar negeri dan Independent Power Producer (IPP) pembangkit listrik milik swasta.
Beberapa proyek berangsur-angsur selesai seperti PLTU Batang akan selesai akhir bulan April ini dan akan ground breaking. Dengan target yang begitu besar maka PLN tidak dapat membangun sendiri karena investasinya sangat besar untuk 35 ribu MW membutuhkan biaya Rp 1200 triliun.
Pemerintah memberikan dukungan penuh bahkan, presiden akan ikut terlibat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan perijinan dan juga meminta agar Dirut PLN dan menteri turut ikut terlibat agar dapat diselesaikan dengan cepat.
Rully/Senior Analyst at Vibiz Research/VMN/VM
Editor : Mark Sinambela