Harga Kakao Makin Terpuruk

767

Harga kakao berjangka masih melanjutkan penurunannya hingga akhir perdagangan Kamis dini hari tadi (1/10). Harga komoditas ini membukukan penurunan kuartalan tetapi untuk periode bulanan terpantau mengalami peningkatan terbatas. Sepanjang September harga kakao mengalami pergerakan yang fluktuatif, sempat mencoba untuk menembus level paling tinggi sejak pertengahan Juli lalu.

Harga kakao berjangka mengalami tekanan jual untuk lima sesi berturut-turut hingga penutupan perdagangan dini hari tadi. Harga sempat mencapai posisi paling rendah sejak tanggal 3 September lalu. Tekanan jual bertahan di tengah aksi jual spekulasi yang dilakukan oleh para pelaku pasar.

Potensi naiknya produksi dari Afrika telah memberikan sentimen negatif yang kuat di pasar kakao. Selain potensi kenaikan pasokan, pasar juga mengamati kondisi permintaan yang masih lemah. Saat ini kondisi ekonomi global masih belum mendukung untuk terjadinya peningkatan permintaan.

Di akhir perdagangan Kamis dini hari harga kakao berjangka kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan tajam. Harga komoditas tersebut ditutup melemah sebesar 68 dollar atau 2,14 persen pada posisi 3.114 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kelanjutan trend melemah. Saat indikator jangka pendek, menengah dan panjang sudah berada dalam kondisi bearish.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.220 dollar. Jika level resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.250 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.058 dollar dan 3.020 dollar.

 

Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here