Depresiasi Rupiah yang besar cukup mengkhawatirkan emiten yang pengeluarannya berbentuk valuta asing, salah satunya PT Indosat Tbk (ISAT). Untuk mengurangi beban kurs, ISAT berencana mengkonversi utang dollarnya namun menunggu penguatan Rupiah. Utang dollar perusahaan ini hingga bulan Agustus lalu sebesar US$525 juta (sekitar Rp7 triliun) dan pada semester pertama lalu utang dollar ini mencapai 50% lebih dari total utang.
Beban utang perseroan selama semester pertama lalu meningkat menjadi Rp45,10 triliun dari Rp38,97 triliun yang didapat pada periode yang sama tahun 2014. Yang baru dilakukan ISAT terhadap utangnya melakukan hedging dan refinancing utang obligasi. Refinancing dilakukan untuk melunasi utang obligasi sekitar US$ 650 juta yang jatuh tempo tahun 2020.
Melihat kinerja keuangan perseroan secara umum pada semester pertama lalu, ISAT merugi hingga Rp733,80 miliar atau Rp(135,04) per saham. Namun kerugian ini lebih baik dari tahun 2014 yaitu Rp1,12 triliun atau Rp(205,61) per saham dikarenakan meningkatnya pendapatan perseroan sebesar 8,70% dari tahun 2014 menjadi Rp12,62 triliun.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada hari Kamis (1/10/15) saham ISAT dibuka pada level 3755 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 3750. Dan pagi ini bergerak dalam kisaran 3800-3755 dengan volume perdagangan saham MAPI baru mencapai 60 lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ISAT sejak pekan lalu terlihat bergerak positif melawan tekanan sejak awal bulan Agustus lalu. Terpantau kini indikator MA bergerak naik dan pola Hammer Man menembus Middle Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli setelah sebelumnya berada pada area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang bergerak naik yang menunjukan pergerakan MAPI dalam potensi penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading pada target level support di level Rp3615 hingga target resistance di level Rp3780.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens