Pergerakan IHSG pada pekan lalu (28 September – 2 Oktober 2015) secara mingguan terpantau mengalami penurunan tipis sebesar 0.04% ke level 4207.8. Namun Indeks LQ 45 dan IDX 30 justru mengalami penguatan masing-masing 0,28% dan 0,35%.
Secara sektoral pada minggu lalu tercatat 6 sektor mengalami pelemahan dan 4 sektor yang mengalami penguatan. Adapun sektor yang menjadi pemberat IHSG adalah sektor Aneka Industri yang mengalami penurunan signifikan sebesar 5,94%. Adapun secara jumlah transaksi, sebanyak 30,8 miliar saham diperdagangkan dengan nilai mencapai 24,5 triliun rupiah. Sementara untuk intensitas perdagangan tercatat menghasilkan 1,2 juta kali transaksi. Pada minggu lalu investor asing mencatatkan net sell mencapai sekitar 9,5 triliun rupiah.
IHSG mengalami tekanan pekan lalu, di tengah penantian data tenaga kerja AS yang menjadi penentu sikap The Fed untuk memutuskan apakah suku bunga AS jadi dinaikkan tahun ini atau tidak. Khati-hatian investor membuat bursa wall street melemah dan mempengaruhi bursa global.
Beberapa event dan data penting minggu ini yang diperkirakan dapat mempengaruhi pergerakan bursa yaitu :
Indonesia :
· Foreign Exchange Reserves
· Retail Sales Agustus, diperkirakan menurun dari sebelumnya
Asia :
· BOJ Interest Rate Decision, yang diperkirakan stabil pada 0%
· Leading Economic Index Jepang Agustus, diperkirakan meningkat
· Machinery Orders Jepang, diindikasikan meningkat
Australia :
· Balance of Trade Agustus, diindikasikan meningkat dari perkiraan
· Interest Rate Decision, diperkirakan stabil pada 2%
Eropa :
· ECB Non Monetary Policy Meeting
· BOE Interest Rate Decision diperkirakan stabil 0,5%
AS :
· ISM Non Manufacturing PMI September diperkirakan menurun
· Balance of Trade Agustus, diindikasikan menurun
· FOMC Minutes
Secara mingguan IHSG bergerak pada support pertama IHSG berada di 4300 dan support kedua di angka 4250. Adapun level resistance pertama di angka 4400 dan resistance kedua di posisi 4450. Sedangkan secara teknikal IHSG diperkirakan masih berada dalam penguatan terbatas, menantikan sentiment positif pergerakan penguatan bursa global dan pelaksanaan paket kebijakan yang dijalankan pemerintah untuk memperkuat ekonomi Indonesia.
Editor : Asido Situmorang