Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan hari ini terpantau melanjutkan kenaikannya (6/10). Harga komoditas ini memperoleh dukungan yang mantap seiring dengan kenaikan harga minyak kedelai di Amerika Serikat. Harga komoditas ini mengalami kenaikan untuk 2 sesi berturut-turut.
Harga CPO kembali menanjak setelah pada akhir pekan lalu sempat tertahan oleh apresiasi ringgit. Penopang utama pergerakan harga CPO adalah pergerakan harga kedelai di bursa komoditas Chicago. Minyak kedelai adalah bahan baku subtitusi utama CPO dalam proses produksi biodisel.
Kenaikan harga CPO juga turut didukung oleh peristiwa kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap di kawasan penghasil CPO Indonesia dan Malaysia. Kekeringan yang terjadi di kawasan ini juga membuat timbulnya kekhawatiran mengenai turunnya produksi.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami retreat mengakhiri rally yang terjadi selama beberapa sesi perdagangan sebelumnya. Harga kontrak Desember yang merupakan kontrak paling aktif naik dengan cukup signifikan yaitu sebesar 5 ringgit atau setara dengan 0,21 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.420 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan meskipun terbatas. Pergerakan harga masih akan dipengaruhi oleh pergerakan mata uang ringgit dan kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak Juli di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level support pada posisi 2.390 ringgit dan 2.360 ringgit. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi kenaikan lanjutan ada pada posisi 2.450 ringgit dan 2.480 ringgit.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens